Sukses


Dimas Drajad, Sersan di Timnas Indonesia U-22 yang Ingin Membahagiakan Ibunda

Bola.com, Jakarta - Muhammad Dimas Drajad bukan sosok asing di pentas sepak bola nasional. Nama striker 21 tahun itu mulai melejit ketika memperkuat PS Tira pada 2016 hingga saat ini.

Meski hanya menjadi pilihan kedua di PS TNI, Dimas tidak bisa dipandang sebelah mata. Talenta yang dimiliki membuatnya diprediksi memiliki nasib cerah di sepak bola.

Kisah Dimas mengenal sepak bola bermula dari almarhum sang ayah. Itu bisa terjadi karena ayah pemain kelahiran Gresik itu adalah mantan penggawa PSSI Primavera, yakni Muhammad Sulkan.

Ketika menapaki karier level junior, Dimas sempat mengenyam pendidikan bersama beberapa akademi sepak bola ternama. Sebut saja mulai dari Deportivo Indonesia, sampai Petrokimia Gresik.

Bakat yang dimiliki Dimas membuatnya menembus Timnas Indonesia U-19. Meski hanya menjadi pilihan kedua, sang pemain tetap memiliki andil atas kesuksesan Garuda Nusantara menjuarai Piala AFF 2013.

Prestasi itu tidak membuat Dimas berpuas diri. Pemain berpostur 178 cm itu terus mengasah kemampuannya di atas lapangan demi mencapai potensi maksimal.

Akan tetapi, karier Dimas menemui jalan terjal. Kepergian sang ayah membuat Dimas terpukul. Selain itu, ujian kembali datang karena sepak bola Indonesia dibekukan pada 2015.

Namun, Dimas bertekad bangkit dari keterpurukan. Dia kemudian masuk sekolah calon bintara (Secaba) TNI Angkatan Darat untuk memperbaiki masa depannya.

Keputusan Dimas masuk TNI terbilang tepat. Sejak menjadi angkatan, dia diajak bergabung untuk memperkuat PS Tira. Hal itulah yang juga membuatnya kembali mendapat panggilan seleksi Timnas Indonesia U-22.

Bola.com lantas berkesempatan mewawancarai Dimas Drajad secara eksklusif, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1/2019). Simak di halaman berikut ini.

2 dari 3 halaman

Wawancara Dimas Drajad

Bisa diceritakan Bagaimana awal Anda mengenal sepak bola? 

Saya mengenal sepak bola dari Almarhum bapak dan kakek. Bapak dulu mantan pemain di Primavera. Namun, ayah sudah dipanggil menghadap Sang Pencipta begitu cepat. Ini yang membuat saya sempat terpukul, dan bingung dalam menentukan karier. Beruntung ada Om Widodo Cahyono Putro. Dia begitu setia membimbing dan membina saya untuk tetap meneruskan karier sebagai pesepakbola. 

Saat ini masih menjadi TNI, bagaimana ceritanya bisa masuk angkatan?

Awal jadi angkatan itu disebabkan berhentinya liga pada 2015. Saya kemudian berpikir bagaimana soal masa depan. Saya lalu mendapat tawaran untuk menjadi tentara. Jadi itu, yang mungkin membuat saya bergabung menjadi angkatan, di kesatuan TNI Angkatan Darat.

Apa pangkat Anda di TNI saat ini?

Sersan dua

Bagaimana awal bergabung dengan PS Tira?

Saya ketika itu masih bermain untuk Gresik. Lalu, saya izin kepada manajemen klub untuk mengambil pendidikan TNI Secaba. Setelah lulus, baru saya ikut PS TNI (sekarang PS Tira) pada 2016.

Kontrak di PS Tira?

Saya yang terpenting ikut perintah dari atasan saja. Semua saya serahkan kepada manajemen PS Tira.

Dulu sempat merasakan dilatih Fakhri Husaini di Timnas Indonesia U-19. Apakah menurut Anda ada perbedaan dengan gaya melatih Indra Sjafri?

Semua pelatih menurut saya prinsipnya sama. Semua ingin meraih kemenangan. Mereka selalu mengedepankan untuk jangan sampai kehilangan bola. Saya rasa mereka semua pelatih hebat.

Bagaimana tanggapan Anda mengenai persaingan di lini depan Timnas Indonesia U-22?

Saya yang terpenting berjuang dulu dan tidak mau kalah dan putus asa. Saya hanya menganggap mereka sebagai saingan di dalam lapangan. Namun, untuk di luar lapangan semua teman.

Apa cita-cita Anda pada masa mendatang?

Saya tentunya ingin menembus timnas senior. Selain itu, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan ibu karena hanya tinggal dia satu-satunya orang tua saya.

3 dari 3 halaman

Profil Singkat Dimas Drajad

  • Nama lengkap: Muhammad Dimas Drajad
  • Tempat & tanggal lahir: Gresik, 17 Oktober 1997
  • Usia: 18 tahun
  • Tinggi: 181 cm
  • Posisi: Penyerang
  • Klub: PS Tira

 

Video Populer

Foto Populer