Sukses


Persis Solo Mendorong Revolusi PSSI

Bola.com, Solo - Persis Solo kecewa dengan pengunduran diri Edy Rahmayadi dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Pria yang juga menjabat Gubernur Sumatera Utara itu resmi mundur saat Kongres Tahunan PSSI di Bali, Minggu (20/1/2019).

Edy Rahmayadi lantas memberikan mandat kepada wakilnya yakni Joko Driyono untuk melanjutkan roda organisasi sampai berakhirnya periode di tahun 2020. Joko kini berstatus sebagai Plt Ketua Umum PSSI, sesuai aturan jika ketua mengundurkan diri.

Namun, tak semua voter sepakat Joko dipercaya bisa memimpin PSSI. Persis menilai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI menjadi jalan yang tepat untuk membenahi organisasi.

"Kami sebenarnya kecewa ya Pak Edy Rahmayadi mundur, lalu Pak Joko Driyono naik jadi Plt. Tapi mau bagaimana lagi aturannya harus begitu jika Ketua mundur. Makanya kami sangat mendukung segera dilaksanakan KLB dan menyusun kepengurusan baru," terang Sekjen Persis Solo, Dedi M Lawe kepada Bola.com, Kamis (24/1/2019).

Dedi menambahkan, revolusi di PSSI perlu dicoba mengingat sejumlah orang dalam lingkungan PSSI, terbukti bersalah dengan kasus mafia di sepak bola.

"Mundurnya Pak Edy, sementara orang-orang di PSSI masih itu-itu saja, saya pesimistis bisa berubah lebih baik. Jujur para mafia-mafia itu akan semakin senang dan punya banyak celah nanti dengan sudah keluarnya Pak Edy," imbuhnya.

Persis turut memberikan apresiasi dibentuknya Komite Ad hoc Integritas dalam menangani kasus menyimpang di sepak bola Indonesia. Pada Kongres di Bali kemarin, Komite Ad hoc integritas PSSI dibentuk dengan menunjuk Ahmad Riyadh sebagai ketua dan Azwan Karim sebagai wakilnya.

"Kami ikut senang dengan dibentuknya komite ad hoc integritas PSSI, terutama dalam kasus pengaturan skor. Semoga PSSI lebih baik lagi," pungkas Dedi M Lawe.

Video Populer

Foto Populer