Sukses


Otavio Dutra Optimistis dengan Skuat Persebaya Musim 2019

Bola.com, Surabaya - Otavio Dutra kembali membela Persebaya musim 2019. Bek asal Brasil itu sudah memperpanjang kontrak setahun setelah musim lalu membawa Persebaya finis di peringkat kelima klasemen akhir Liga 1 2018.

Nama Dutra kali pertama muncul di Indonesia pada 2010 dan Persebaya merupakan klub pertamanya di Indonesia. Saat itu, dia tampil bersama Persebaya 1927 arahan yang turun di IPL.

Dua musim di Persebaya, Dutra kemudian memutuskan hengkang ke Persipura Jayapura pada ISL 2013 dan berhasil meraih gelar juara. Musim berikutnya di ISL 2014, dia kembali ke Jawa Timur, namun kali ini membela klub tetangga Persebaya, Gresik United.

Setelah itu, pemain berusia 35 tahun itu kemudian membela Persebaya tandingan yang kini mnjadi Bhayangkara FC. Pada Liga 1 2017, dia berhasil meraih gelar juara bersama klub berjulukan The Guardians itu.

Raihan itu membuat Dutra menjadi salah seorang pemain asing yang sukses meraih gelar juara bersama klub yang berbeda.

Setelah juara bersama klub lain, dia memutuskan kembali Surabaya dan bergabung Persebaya pada awal musim 2018, di bawah arahan pelatih Angel Alfredo Vera.

Musim ini, keputusan Persebaya untuk mempertahankan Dutra tidak lepas dari peran pelatih Djadjang Nurdjaman. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu merekomendasikan Dutra sebagai pemain yang akan mengisi slot asing di Liga 1 2019.

Dutra mengklaim mendapat tawaran dari klub asal Malaysia dan Thailand. Namun, dia mengaku ingin memprioritaskan Persebaya. Begitu mendapat tawaran perpanjangan kontrak, dia melakukan negosiasi dan sepakat bertahan.

Belum lama ini, Bola.com melakukan wawancara eksklusif dengan Dutra di kediamannya di Surabaya. Dia membagikan cerita perihal target bersama Persebaya dan kehidupannya selama di Surabaya.

2 dari 3 halaman

Betah di Surabaya

Apa yang membuat Anda betah di Surabaya?

Ini tahun kesembilan saya tinggal di Surabaya dan saya senang bisa tetap tinggal di kota ini. Seperti yang sudah saya bilang, ini adalah kota yang saya pilih untuk tinggal di Indonesia. Tempat ini membuat saya senang.

Belum lagi Persebaya, klub yang saya cintai di Indonesia. Musim lalu, kami sempat kesulitan, tapi berhasil finis peringkat kelima di Liga 1. Tim ini sudah seperti keluarga dan saya senang menjadi bagian keluarga di sini.

Bagaimana dengan keluarga?

Anak saya (Luana) sekolah di Surabaya. Saat saya main di Persipura atau Bhayangkara, saya sehari-hari di Jayapura dan Jakarta. Tapi, keluarga saya tetap di Surabaya dan anak saya tetap sekolah di sini, tidak pernah pindah.

Sejak 2010, anak dan istri saya sudah ikut saya ke Surabaya. Biasanya kalau tidak ada pertandingan atau tidak ada pertandingan, saya ke Surabaya. Sekarang dia sudah SMP, umur 13 tahun.

Saya lebih senang karena bisa setiap hari bertemu dengan anak dan istri di Surabaya. Saya juga sudah kenal beberapa teman ekspatriat, dari Inggris atau Jerman, di Surabaya. Banyak orang asing di sini. Jadi banyak hal yang membuat saya nyaman di sini.

3 dari 3 halaman

Target di Persebaya

Apakah Bonek juga jadi faktor Anda nyaman di sini?

Iya, Bonek selalu mendukung kami di pertandingan. Saya juga sangat menghormati mereka yang datang ke stadion dan membuat stadion penuh. Selama ini, saya juga berusaha dekat dengan mereka.

Mereka selalu memberikan dukungan pada pemain, saat saya cedera juga. Saya selalu semangat dan termotivasi denagn dukungan Bonek. Biasanya mereka di Instagram selalu membuat saya bangkit kalau sedang kondisi kurang baik.

Persebaya kedatangan beberapa pemain baru, seperti Manuchekhr Dzhalilov dan Amido Balde. Bagaimana Anda melihat hal itu?

Iya, tim ini punya pemain yang semakin bagus. Ada Hansamu Yama yang bisa menambah kekuatan lini belakang. Lalu, kami juga punya Manu dan Amido. Saya sudah lihat kualitas mereka dan itu bagus buat tim.

Nanti saya dengar juga akan ada pemain dari Amerika Latin. Saya belum kenal dia, tapi pasti saya harap dia juga berkualitas dan bisa membantu tim.

Apa target Anda bersama Persebaya musim ini?

Target saya selalu papan atas. Tapi, kami butuh kerja keras. Saya belum tahu kapan Liga 1 akan mulai. Masih ada perjalnan panjang dan perlu persiapan matang.

Pelatih pasti punya rencana. Semoga semuanya lancar dan tidak banyak pemain cedera seperti musim lalu. Musim 2019 saya pikir Persebaya adalah tim yang kuat.

Video Populer

Foto Populer