Sukses


Samsul Arif Ingin Menjawab Keraguan Publik terkait Panggilan ke Timnas Indonesia

Bola.com, Malang - Samsul Arif Munip jadi salah seorang pemain paling senior dalam 27 nama yang dipanggil pelatih Simon McMenemy ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia di Perth dan Bali, 7-21 Maret 2019.

Samsul hanya kalah dari Otavio Dutra yang Yustinus Pae yang usianya satu tahun lebih tua.

Meski begitu, Samsul terlihat percaya diri bisa bersaing dengan wajah baru yang ada dalam TC Timnas Indonesia. Striker Barito Putera ini justru ingin menjawab kepercayaan yang diberikan Tim Merah-Putih.

Kendati, TC nanti hanya sebagai persiapan laga uji coba internasional kontra Myanmar yang direncanakan dimainkan di kandang lawan, 25 Maret 2019.

Samsul sebenarnya sudah lebih dari empat tahun tidak lagi merasakan panggilan ke Timnas Indonesia. Terakhir, dia memperkuat Tim Garuda di Piala AFF 2014.

Semangatnya pun bangkit kembali. Apalagi dalam dua musim terakhir, Samsul jadi striker lokal paling subur di Indonesia, yakni saat memperkuat Persela Lamongan dan Barito Putera.

Nah, seperti apa tanggapannya saat kembali ke [Timnas Indonesia](3901629 "") kali ini? Berikut wawancara Bola.com dengan striker asal Bojonegoro itu.

2 dari 3 halaman

Pemain Senior

Bagaimana rasanya kembali ke Timnas Indonesia setelah empat tahun absen?

Alhamdulillah, senang pastinya. Mungkin kebanyakan orang meragukan saya karena faktor usia dan yang lainnya. Tapi, saya tidak ingin larut dalam keraguan itu. Dilihat saja nanti di lapangan seperti apa. Yang terpenting selalu melihat ke depan.

Sekarang Anda jadi salah seorang pemain senior di Timnas Indonesia. Bagaimana rasanya?

Sudah biasa dalam dinamika sepak bola. Ada masanya kembali ke Timnas dengan usia yang sudah bertambah. Tapi, saya melihat materi pemain Timnas Indonesia sekarang memang berbeda.

Menurut saya lebih fresh. Banyak wajah baru yang dipanggil. Begitu juga pemain senior yang sudah lama absen, kini dipanggil lagi.

Saya prediksi auranya akan lebih bagus karena wajah baru punya semangat yang baru juga, seperti Wahyu Subo dan yang lainnya. Sedangkan pemain senior ingin memberi bukti masih mampu. Artinya, ada semangat besar dalam Timnas saat ini.

Sebagai pemain senior, apa anda juga akan jadi mentor untuk pemain muda di Timnas Indonesia?

Kalau memang butuh pengalaman dari saya, dengan senang hati pastinya. Tapi, banyak pemain muda yang dipanggil sudah punya modal, seperti Evan Dimas dan yang lainnya, sudah jadi langganan di Timnas Indonesia kelompok usia. Jadi, mereka sebenarnya tidak perlu diragukan lagi.

3 dari 3 halaman

Persaingan

Saat ini Timnas Indonesia masih dalam tahap seleksi. Bagaimana Anda melihat persaingannya?

Kalau soal itu, saya masih belum bisa bicara Karena pemusatan latihan kan belum berjalan. Jadi, nanti dilihat prosesnya seperti apa ke depan.

Bagaimana Anda melihat pemain naturalisasi di Timnas sekarang?

Kalau bicara naturalisasi memang saat ini kehadirannya belum bisa memberikan prestasi untuk Timnas Indonesia. Tapi, tidak jadi masalah. Setidaknya itu menjadi pelecut striker lokal untuk bisa memaksimalkan permainannya.

Usia Anda sekarang sudah 34 tahun. Tapi, masih tetap tajam. Bagaimana cara menjaganya?

Pasti disiplin dan motivasi. Saya selalu menjaganya Karena sangat mencintai sepak bola. Dan kalau ingin lama jadi pesepak bola, itu jadi hal yang terpenting.

Video Populer

Foto Populer