Sukses


Paling Loyal, 3 Pemain Bakal Jadi Tulang Punggung Perseru di Piala Presiden 2019

Bola.com, Jakarta Perseru Serui sudah ditinggalkan pemain-pemain andalannya. Namun, ada tiga pemain yang memilih tetap loyal bertahan dan siap menjadi tulang punggung Perseru di kancah Piala Presiden 2019 yang ditayangkan Indosiar. 

Kepergian para pemain itu dipicu simpang siur soal nasib Perseru. Bahkan sempat tersiar kabar Cenderawasih Jingga akan mundur dari pentas Liga 1 2019.

Namun, tiba-tiba pula manajemen membentuk tim yang dipersiapkan tampil di Piala Presiden 2019. Nasi sudah menjadi bubur. Para penggawa inti sudah bertebaran ke klub lain.

Tetapi, tiga pemain Hendra Molle (kiper), Yoshua Merauje, dan Delvin Rumbino memilih bertahan. Mereka bakal membantu Perseru bersaing di Grup A bersama tuan rumah Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Tira-Persikabo.

"Tinggal tiga pemain itu yang tersisa di tim ini. Ini bukti loyalitas dan kecintaan mereka terhadap Perseru. Saya secara pribadi juga sulit menjelaskan perasaan saya juga tetap membantu Perseru di Piala Presiden ini," tutur mantan pelatih Perseru, Choirul Huda.

Padahal, pelatih yang biasa Cak Irul tersebut sudah berkomitmen dengan manajemen Persis Solo untuk menjadi asisten pelatih Agus Yuwono.

"Tiga pemain itu bukannya tidak laku di klub lain. Tapi mereka tetap memilih bertahan di Perseru. Karena saya juga ada janji dengan Persis, maka saya minta izin sementara membantu Perseru di turnamen pramusim ini," kata Cak Irul.

Hendra Molle menyatakan ingin mengawal gawang Perseru sebaik agar tak dibobol lawan. "Perseru sudah ada di hati saya paling dalam. Materi kami tak sebagus tim lainnya, tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk Perseru di Piala Presiden nanti," ucapnya.

Pelatih anyar Perseru Serui, I Putu Gede Swi Santoso agak menyayangkan skuat Perseru di event ini minim pemain asal Papua. "Karena persiapan mendadak, kami terpaksa melakukan seleksi secepat mungkin. Sebenarnya saya ingin banyak pemain Papua di tim ini. Tapi waktunya tak cukup untuk seleksi dan biayanya terlalu besar jika mendatangkan mereka seleksi di Malang," jelas Putu Gede. 

Video Populer

Foto Populer