Sukses


Cerita Persahabatan RD dan Djanur: Salat Berjamaah di Spanyol

Bola.com, Bandung - Rahmad Darmawan dan Djadjang Nurdjaman bakal saling berhadapan di laga terakhir Grup A Piala Presiden 2019. Pelatih Tira Persikabo dan Persebaya Surabaya itu menemani timnya yang dijadwalkan berjumpa di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (12/3/2019). 

Dua pelatih lokal yang sarat prestasi ini selama ini dikenal sangat dekat. Sebelum masing-masing berkarier sebagai pelatih kepala, mereka pernah bekerja sama. Itu semua bermula saat mereka bahu membahu menangani Pelita Jaya dalam jajaran pelatih pada ISL 2011-2012. 

“Awalnya kami memang kerja sama di Pelita Jaya itu. Saat itu, coach RD (sapaan karib Rahmad Darmawan menjadi pelatih kepala, dan saya jadi asistennya,” ucap Djadjang Nurdjaman saat menjawab pertanyaaan Bola.com, Senin (11/3/2019). 

Kedekatan mereka semakin terjalin saat sama-sama mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro. Saat melakoni modul kelima di Spanyol, keduanya memilih sekamar. Mereka saling bertukar pendapat dan berdiskusi. 

Di luar urusan sepak bola, RD dan Djadjang Nurdjaman juga dekat. Saat di Spanyol misalnya, mereka kesulitan mencari masjid saat masuk waktu salat. Alhasil, keduanya memutuskan salat berjamaah di kamar. 

“Kalau soal sekamar itu, sebenarnya bergantian. Saat di Spanyol saya sekamar dengan RD. Tapi di Batu (modul keenam), saya bersama Rudy Eka Priyambada (pelatih fisik Persebaya), RD bareng Yeyen Tumena (asisten pelatih Timnas Indonesia). Saya bersahabat cukup dekat dengan RD. Salat bareng di Spanyol karena masjid jauh,” tutur pelatih yang akrab disapa Djanur itu. 

RD membenarkan cerita Djanur itu. Persahabatan mereka selalu terjalin sejak lama. Selisih usia yang hanya dua tahun, Djanur 54 tahun dan RD 52 tahun, membuat mereka mudah berkomunikasi. Termasuk soal cerita salat berjamaah akibat kesulitan mencari masjid di Spanyol. 

“Kami sama-sama suka jalan-jalan subuh. Sering bareng begitu di mana saja. Bahkan di Spanyol, Kang Djanur menjadi imam saya karena sulit mencari masjid. Secara personal, saya mengangap Kang Djanur itu saudara,” ucap Rahmad Darmawan.

 

2 dari 2 halaman

Jejak Impresif

Kedua pelatih ini memiliki jejak rekam yang sangat impresif selama berkarier. Rahmad Darmawanpertama menjadi perhatian publik saat berhasil menjuarai Divisi Utama 2005 bersama Persipura Jayapura. 

Selain itu, pelatih kelahiran Lampung itu juga pernah membawa Sriwijaya FC menjuarai Divisi Utama 2007 sekaligus hattrick Piala Indonesia dalam tiga edisi, yaitu 2007, 2008-2009, dan 2009-2010.

Sedangkan Djanur, meski lebih sedikit, juga tak kalah dengan membawa Persib Bandung meraih mahkota juara ISL 2014. Selain itu, pria kelahiran Majalengka itu juga meraih kampiun Piala Presiden 2015 bersama Persib. 

Secara pengalaman, RD sebenarnya lebih kenyang. Selain Persipura Sriwijaya, dan Pelita Jaya, dia pernah menjadi pelatih kepala Persija, Timnas Indonesia U-23, Arema, Persebaya (kini Bhayangkara FC), T-Team, dan terakhir Mitra Kukar. 

Djanur sendiri terhitung telat menjadi pelatih kepala. Dia bertahun-tahun menjadi asisten pelatih Persib dan kemudian ke Pelita Jaya. Dia kemudian memulai karier sebagai nakhoda klub bersama Persib sejak 2013. Setelah itu, dia tercatat pernah menangani PSMS Medan, dan kini Persebaya.

Dengan catatan itu, keduanya sebenarnya sudah berpengalaman saling berhadapan bersama tim masing-masing. Seperti musim lalu saat RD bersama Sriwijaya dan Djanur memimpin PSMS di Piala Presiden 2018. Hasilnya Sriwijaya FC menang 2-0 di fase grup.

Video Populer

Foto Populer