Bola.com, Jakarta - Penyerang Timnas Indonesia, Greg Nwokolo, sedikit berang ketika ditanya mengenai kesanggupannya menyisir sektor sayap di Tim Garuda di saat usianya memasuki 33 tahun. Ia menyebut bermain sepak bola bukan hanya mengandalkan kecepatan.
Ditemui seusai latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (21/3/2019), Greg Nwokolo sempat melengos sebelum kembali menghampiri kalangan jurnalis untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Baca Juga
Kedatangan Timnas Indonesia U-23 di Tanah Air Tetap Disambut Antusias Suporter, Shin Tae-yong Dielu-elukan Fans
Shin Tae-yong Satu di Antaranya, Ini 3 Kartu Merah dari Wasit untuk Pelatih di Level Dunia: Jose Mourinho Sering Banget
Bek Timnas Indonsia Jay Idzes Masih Berpeluang Mengantar Venezia Menyusul Como Promosi ke Serie A
Advertisement
"Hanya di Indonesia, kalian media, jangan menulis umur-umur. Di Eropa tidak ada yang begitu. Di Eropa, usia 40 tahun masih menjadi pemain Timnas. Masak di Indonesia orang berusia 33 tahun ditanya masih kuat bermain di sayap (atau tidak)," ujar Greg Nwokolo.
"Tentu saja, masih. Masih kuat. Bermain sepak bola itu pakai otak, bukan lari," imbuh pemain Madura United itu.
Menurut Greg, selain menggunakan kaki, bermain sepak bola juga menggunakan otak. Jadi, faktor usia tidak menjadi masalah untuknya tetap meliuk-liuk di sisi lapangan.
"Cuma lari di lapangan saja, bukan lari maraton. Bermain sepak bola itu pakai otak dan kaki, bukan hanya lari," tegas Greg.
Greg Nwokolo menjadi satu dari 22 pemain Timnas Indonesia yang disiapkan untuk uji coba melawan Myanmar. Pertandingan FIFA Matchday akan digelar di Mandalar Thiri Stadium, Mandalay, Senin (25/3/2019).