Sukses


Cerita di Balik Kesedihan Kiper Madura United Gagal ke Final Piala Presiden 2019

Bola.com, Bangkalan - Kiper Madura United, Muhammad Ridho Djazuli, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya saat melihat timnya gagal ke final Piala Presiden 2019. Madura United gol kalah agregat 2-4 dari Persebaya di semifinal.

Pada leg kedua semifinal, Ridho menjadi pemain yang paling terlihat sedih di Stadion Gelora Madura, Pamekasan, Sabtu (6/4/2019). Begitu peluit panjang berbunyi, dia menunduk di tengah lapangan. Ia kebobolan tiga gol. Madura United kalah 2-3 dari Persebaya di laga itu.

Ridho baru bangkit setelah dihampiri pemain sayap Persebaya, Irfan Jaya. Tak lama, striker Madura United, Beto Goncalves, ikut menghiburnya. Kiper asal Pekalongan itu begitu terpukul dengan kekalahan timnya.

"Saya punya target membawa Madura United juara. Saya sangat sedih dengan hasil kemarin. Tapi, kemenangan belum berpihak pada kami. Mungkin belum rezeki kami," kata Ridho kepada Bola.com, Minggu (7/4/2019).

Pertandingan ini memang menjadi catatan terburuk Ridho selama berseragam Madura United. Untuk kali pertama, dia kebobolan hingga tiga gol di tahun 2019. Itu merupakan rekor kebobolan terburuknya bersama Laskar Sape Kerrab.

Lebih dari itu, pemain berusia 27 tahun itu sebenarnya sedang dalam usaha memberi meraih kemenangan untuk ambisi lain. Ayahanda tercinta saat ini sedang sakit dan dia ingin sang ayah melihatnya menang dan sukses bersama Madura United.

"Kalau Madura United menang, pertandingan kemarin sebenarnya akan saya persembahkan untuk ayah saya yang sedang sakit. Beliau sekarang di Pekalongan. Faktor umur sebenarnya, sekarang dalam tahap penyembuhan. Saya, Senin (8/4/2019), pulang ke Pekalongan," imbuh Ridho.

Sayang, Ridho tak dapat menghindarkan kegagalan itu. Dia harus rela sekali lagi melihat tim yang dibelanya gagal juara. Pada Piala Presiden 2017, dia sempat masuk final bersama Borneo FC. Namun, timnya kalah dari Arema dan harus puas dengan posisi runner-up.

Video Populer

Foto Populer