Sukses


Mengulas Formasi Idaman PSM: Depan Agresif, Rapuh di Lini Belakang

Bola.com, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, datang ke Kota Daeng saat materi pemain sudah terbentuk berdasarkan rekomendasi Robert Alberts, juru taktik musim lalu yang mendadak mundur karena alasan sakit.

Secara matematis, tugas Darije seharusnya lebih mudah karena dia tinggal melanjutkan kerja Robert. Apalagi mayoritas pemain starter Juku Eja masih ada dalam tim. Hanya Steven Paulle yang dilepas ke Persija Jakarta.

Persoalannya, strategi keduanya berbeda. Ketika bersama Robert, PSM Makassar lebih banyak mengandalkan serangan balik, terutama saat bermain di kandang lawan. Sedang Darije terlihat ingin skuatnya bermain agresif di setiap partai.

Jelas Darije butuh waktu untuk mengubah karakter tim yang sudah dua musim melekat bersama Robert.

Itulah mengapa, Darije sengaja melepas peluang di Piala Presiden 2019 dengan alasan ingin melihat kemampuan keseluruhan pemain. Sementara di Piala Indonesia 2018 dan Piala AFC 2019, mantan pelatih Roda JC Kerkade ini memainkan materi yang dinilainya terbaik dalam latihan.

Berkaca pada penampilan PSM di Piala Indonesia 2018 dan Piala AFC 2019, Darije terkesan sudah menemukan formasi starter. Darije praktis tidak melakukan perubahan di setiap partai, kecuali ada yang absen karena akumulasi atau cedera.

Hasilnya lumayan. Di Piala Indonesia 2018, PSM lolos ke semifinal. Begitu pula di Piala AFC 2019, mereka menjadi juara Grup H sekaligus meraih tiket otomatis ke semifinal zona Asia Tenggara.

Tetapi, menarik mencermati penampilan PSM di kedua ajang ini. Penampilan agresif ala Darije membuat produktivitas gol PSM cukup lumayan. Di Piala Indonesia 2018, PSM mengemas 20 gol dari tujuh partai dan mencetak 14 gol pada lima partai di Piala AFC 2019.

Pemain starter di lini tengah dan depan, semuanya sudah mencetak gol. Striker anyar PSM, Eero Markkanen menjadi top sckorer sementara tim dengan koleksi lima gol.

Begitu juga di Piala AFC 2019, PSM mencetak 14 gol dari lima partai. Di ajang ini, Markkanen jadi tumpuan dengan lima gol yang dicetaknya.

Sebaliknya, sentuhan Darije belum terlihat di lini belakang. PSM kemasukan delapan gol di Piala AFC 2019 dan 10 gol di Piala Indonesia 2018. Padahal, lawan yang dihadapi Juku Eja di kedua ajang ini masih di bawah penampilan klub papan atas Liga 1 seperti Arema, Persebaya Surabaya atau Madura United di Piala Presiden 2019.

Alhasil, Darije sempat mengusulkan satu nama bek Asia ke PSM Makassar untuk mengganti peran Aaron Evans, yang kebetulan diminati Madura United. Namun, proses mendatangkan bek asal Iran yang dirahasiakan namanya itu terhambat karena kendala mepetnya pendaftaran pemain di Shopee Liga 1 2019.

2 dari 4 halaman

Lini Belakang

Dengan pola baku 4-3-3, Darije memainkan Rivki Mokodompit sebagai kiper utama. Sedangkan Beny Wahyudi, Aaron Evans, Abdul Rahman, dan Taufik Hidayat mengisi formasi di lini belakang.

Khusus buat lini ini, Darije memiliki opsi lain pada diri Zulkifli Syukur, Hasim Kipuw, Munhar, Reva Adi Utama, Hendra Wijaya plus Asnawi Mangkualam, gelandang yang belakangan dimainkan sebagai bek sayap.

Seperti pada musim lalu, lini belakang PSM masih kerap kedodoran menghalau serangan lawan yang mengandalkan kecepatan penyerang sayapnya. Duet Abdul Rahman-Aaron Evans juga belum padu mengantipasi bola set-piece.

Untuk bersaing di Shopee Liga 1 2019, Darije harus bekerja keras membenahi pertahanan PSM. Sebagai acuan, menghadapi Bhayangkara yang tidak diperkuat striker asing dalam fase 8 besar Piala Indonesia 2019, PSM kebobolan empat gol dalam dua pertemuan.

Langkah PSM di ajang ini, bisa saja terhenti andai wasit Nusur Fadilah mengesahkan gol tendangan bebas bek Bhayangkara, Anderson Salles, yang sudah melewati garis gawang.

3 dari 4 halaman

Lini Tengah

Trio lini tengah PSM pantas disebut terbaik di Liga 1. PSM beruntung memiliki dua gelandang pekerja pada diri Rizky Pellu dan Marc Klok. Keduanya bukan hanya menjadi penghalau pertama serangan lawan, tetapi juga mencetak gol.

Terakhir, Klok menjadi penentu keberhasilan PSM menjadi juara Grup H Piala AFC 2019 dengan dua golnya ke gawang Home United. Sementara Pellu mencetak satu gol ke gawang  Bhayangkara  FC untuk membawa PSM melangkah ke semifinal Piala Indonesia 2018.

Satu nama lagi adalah Wiljan Pluim. Kapten sekaligus roh permainan PSM. Baik buruknya penampilan PSM sangat tergantung pada aksi Pluim.

Fakta ini perlu diantipasi oleh Darije. Apalagi, pesaing PSM di Shopee Liga 1 2019 sudah menjadikan Pluim sebagai 'target' yang harus dimatikan.

Ironisnya, Pluim kerap terkesan 'malas' merebut bola dari kaki pemain lawan. Alhasil, PSM terlihat bermain 11 orang ketika menyerang dan 10 orang saat diserang karena Pluim 'tidak mau masuk' skema bertahan.

4 dari 4 halaman

Lini Depan

Kehadiran Eero Markkanen membawa angin segar di lini depan PSM. Mantan pemain Real Madrid Castilla ini sudah mengemas 10 gol PSM pada dua ajang yakni Piala Indonesia 2018 dan Piala AFC 2019.

Tetapi, sejatinya, kemampuan mantan Real Madrid Castilla ini belum teruji betul karena penampilan lawan yang sudah dihadapi PSM pada dua ajang ini tidak lebih baik dari klub papan atas Liga 1 lainnya.

Yang teranyar, Markkanen tidak bisa mencetak gol pada dua pertemuan menghadapi Bhayangkara FC di babak 8 besar Piala Indonesia 2018.

Darije punya opsi lain pada diri Ferdinand Sinaga dan Guy Junior, yang menjadi top scorer PSM pada Liga 1 2018.

Lini depan PSM pun bisa jadi momok buat lini belakang lawan di Liga 1 bila Darije mampu mengasah ketajaman pemainnya, karena di lini ini masih ada M. Rahmat, Zulham Zamrun, dan Bayu Gatra.

Deretan penyerang sayap PSM Makassar bukan hanya memiliki kecepatan dan menggocek bola, tetapi juga mencetak gol.

Video Populer

Foto Populer