Sukses


6 Momen Menarik dalam Duel Persebaya Vs Persela

Bola.com, Surabaya - Pertandingan Jogo Suroboyo Game yang mempertemukan Persebaya melawan Persela Lamongan telah berakhir. Duel itu berakhir dengan skor 2-1 untuk Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu malam (11/5/2019).

Dua gol Persebaya disumbang Otavio Dutra pada menit kedelapan dan Damian Lizio pada menit ke-45. Sementara, satu gol balasan Persela dicetak Alex Goncalves pada menit ke-46.

Dalam uji coba ini, kedua tim menurunkan hampir semua pemain yang mereka miliki. Mereka menjadikan pertandingan ini sebagai pemanasan dan mencoba eksperimen baru sebelum tampil di Shopee Liga 1 2019.

Duel sesama klub Jawa Timur itu menunjukkan kualitas dengan saling jual beli serangan. Persebaya dan Persela semakin solid setelah melewati serentetan agenda pramusim selama empat bulan lebih.

Di luar hasil pertandingan, beberapa momen menarik lahir dalam Jogo Suroboyo Game ini. Mulai momen mengharukan, canda tawa, reuni deretan mantan, hingga nilai religius yang menghiasinya. Simak ulasannya yang telah dirangkum Bola.com.

Ajang Reuni Pemain Papua

Pemain Papua terlihat begitu menonjol dalam pertandingan ini. Kebetulan, Persebaya dan Persela memiliki pemain asal pulau yang dikenal memiliki talenta hebat dalam sepak bola nasional itu.

Masing-masing tim memiliki empat pemain Papua. Di Persebaya ada Nelson Alom, Ruben Sanadi, Osvaldo Haay, dan Elisa Basna. Sementara Persela mempunyai Delvin Rumbino, Yohanis Nabar, Fander Phiub, dan Marcel Phiub.

Delapan pemain itu kemudian berfoto bersama saat pertandingan berakhir. Tak ketinggalan, Erick Ibrahim yang merupakan pelatih kiper Persela, juga ikut dalam sesi foto itu. Erick merupakan mantan pelaih kiper Persipura Jayapura sehingga cukup mengenal mereka.

2 dari 6 halaman

Pertemuan Maskot

Untuk kali pertama, maskot Persela, Mas Karebet, ikut bertandang menemani Laskar Joko Tingkir dan hadir di kandang Persebaya. Mas Karebet memang terhitung baru muncul, mulai diperkenalkan Persela pada awal musim ini.

Bahkan, panpel Persebaya ikut memberikan sambutan meriah melihat kehadiran Mas Karebet. Secara luas, Mas Karebet diperkenalkan kepada seluruh penonton sebelum akhirnya memulai dengan aksi lucu di lapangan sebelum pertandingan.

Maskot yang menjadi representasi Joko Tingkir itu bertemu dengan duo maskot Persebaya, Jojo dan Zoro. Ketiganya menampilkan hiburan dan canda tawa buat Bonek, LA Mania, serta Curva Boys yang hadir dalam pertandingan ini.

Tak jarang, Mas Karebet saling dorong dan berpura-pura baku pukul dengan Jojo dan Zoro, yang mengundang tawa penonton. Sayang, dia hanya sendirian. Kalau benar-benar bertengkar, Mas Karebet bakal kalah karena dikeroyok maskot tim lain yang jumlahnya lebih banyak.

3 dari 6 halaman

Doa Bersama Lintas Agama

Konsep musim lalu yang dilengkapi doa lintas agama kembali dipakai Persebaya dalam peluncuran tim. Acara ini menghadirkan nilai religius dengan mengharap Bajul Ijo bisa melewati musim 2019 lebih baik dari sebelumnya.

Empat pemuka agama hadir dalam acara ini. Mereka adalah KH. Achmad Muhibbidin Zuhri (Islam), Pdt. Victor Gunawan (Protestan), Romo Yuventius Devi Ghawa (Katolik), dan Romo Nyana Abhaya Adiviryanto (Budha).

Persebaya sebenarnya juga mengundang pemuka agama Hindu. Namun, beliau berhalangan hadir karena umat Hindu masih merayakan Hari Saraswati.

4 dari 6 halaman

Irfan Jaya dan Bonek Cilik Mataram

Sebelum pertandingan, momen mengharukan tumpah di Stadion Gelora Bung Tomo. Kehadiran I Gede Deni Sanjaya menjadi penyebabnya. Bonek cilik itu bertemu dengan sang idola, Irfan Jaya, setelah namanya menjadi perbincangan di jagat maya.

Sebelumnya, Deni nekat bersepeda dari kota asalnya, Mataram, ke Surabaya untuk menemui Irfan Jaya. Aksi nekatnya itu berhasil digagalkan di Bali setelah Deni ditemukan pihak kepolisian setempat.

Saat bertemu Irfan Jaya, Deni menangis sejadinya, tak kuat menahan air mata. Momen ini juga mendapat simpati dari banyak Bonek yang ikut menangis menyaksikannya. Deni kemudian diberi hadiah berupa jersey dan topi Persebaya oleh pemain sayap berusia 23 tahun itu.

5 dari 6 halaman

Reuni Aji Santoso

Seperti diketahui, pelatih Persela, Aji Santoso, merupakan legenda hidup Persebaya. Dia adalah kapten Bajul Ijo saat meraih gelar juara Liga Indonesia 1996-1997. Jogo Suroboyo Game menjadi laga tandang keduanya ke Stadion GBT dengan status pelatih Persela.

Sambutan hangat dari Bonek diterima Aji begitu masuk lapangan. Tak ketinggalan, pemain beserta bebeberapa ofisial Persebaya menemuinya seolah lama tak berjumpa.

Beberapa pemain Persebaya terlihat serius berbincang sambil tertawa bersama Aji saat pertandingan telah usai. Kapten Persebaya, Ruben Sanadi, terlihat yang paling antusias dalam pertemuan ini. Kebetulan, Ruben memiliki posisi yang sama dengan Aji saat menjadi kapten Persebaya, yaitu bek kiri.

6 dari 6 halaman

Song for Pride dan Setia Bersamamu

Gema nyanyian suporter menjadi pertunjukan yang menarik setelah peluit panjang dibunyikan. Pembawa acara pertandingan mengumumkan laga ini ditutup dengan anthem kebanggaan kedua tim.

Persela bersama LA Mania dan Curva Boys mendapat jatah terlebih menyanyikan lagu Setia Bersamamu. Setelah rampung, giliran Bonek dan pemain Persebaya menyanyikan Song for Pride.

Ini memang bukan pertama kali terjadi di Stadion GBT. Musim lalu, Setia Bersamamu juga berkumandang di stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu saat bertandang dalam Liga 1. Bedanya, kali ini, panpel memberi fasilitas langsung dan Persela mendapat waktu khusus menyanyikan.

Video Populer

Foto Populer