Sukses


Pelatih PSS Minta Skuatnya Terinspirasi Liverpool dan Ajax Saat Menghadapi Arema

Bola.com, Sleman - PSS Sleman mengusung misi meraih poin penuh dalam partai pembuka Shopee Liga 1 2019, saat menjamu Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu malam (15/5/2019).

PSS Sleman dinilai punya modal cukup untuk membuat kejutan kepada Arema. Dukungan penuh dari publik sendiri menjadi nilai plus tim Elang Jawa untuk meladeni permainan Singo Edan Arema.

Meski di atas kertas bakal kalah secara kualitas individu pemain, PSS optimistis dengan skuat yang ada, mampu mengecundangi Arema.

Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, meminta skuatnya untuk mencontoh sepak terjang Liverpool dan Ajax Amsterdam di Liga Champions. Semangat pantang menyerah dua klub itu, bisa menjadi kekuatan yang dapat ditiru Bagus Nirwanto dkk.

Liverpool secara luar biasa mampu membalikkan keadaan dari Barcelona. Kalah 0-3 pada pertemuan pertama semifinal di Camp Nou, Liverpool berhasil mencukur Barcelona 4-0 di kandang sendiri pada leg kedua, sekaligus melaju ke final.

Hasil tak jauh berbeda juga diraih Ajax Amsterdam. Meski tersingkir di semifinal oleh Tottenham Hotspur, Ajax secara mengejutkan mampu mendepak dua tim terbaik Eropa dan dunia. Juara bertahan Real Madrid harus takluk, sementara jagoan Italia, Juventus, juga mengakui kekalahan dari tim asal Belanda itu.

"Saya memberi contoh agar kami banyak belajar dari Liverpool dan Ajax. Liverpool sempat tertinggal, namun bisa membalikkan keadaan. Ajax juga demikian, dengan skuat muda seadanya, bisa melaju jauh. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi tersendiri bagi semua pemain PSS, " terang Seto Nurdiyantoro dalam sesi konferensi pers di Sleman, Selasa (14/5/2019).

Pelatih 45 tahun ini meminta skuatnya untuk tidak ciut nyali mengawali kompetisi Liga 1. PSS memang berstatus tim debutan, namun dengan segala potensi yang dimiliki, timnya juga bisa memberikan ancaman bagi lawan-lawannya.

"Saya akui, kami baru masuk di Liga 1. Ini sebuah tantangan bagi seluruh elemen PSS Sleman, harus punya semangat yang lebih. Kemudian mindset juga wajib diubah bahwa kami sudah ada di Liga 1, bukan lagi di level dua seperti tahun kemarin," tutur Seto Nurdiyantoro.

Video Populer

Foto Populer