Sukses


Persebaya Sangar di Piala Presiden 2019, Gembos di Shopee Liga 1

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya sempat tampil impresif selama pramusim. Mereka berhasil memenangi delapan dari 11 pertandingan yang dijalani di Piala Indonesia 2018 dan Piala Presiden 2019. Bahkan 37 gol dicetak dalam jumlah pertandingan itu.

Klub berjulukan Bajul Ijo juga berhasil menembus final Piala Presiden 2019. Meski, kemudian kalah agregat 2-4 dari Arema, yang membuat mereka harus puas dengan status runner-up turnamen pramusim tersebut.

Setelah tampil garang di pramusim, Persebaya Surabaya mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan performa. Dalam dua pertandingan awal Shopee Liga 1 2019, Ruben Sanadi dkk. belum berhasil mendapat tiga poin alias kemenangan.

Di pekan pertama, Persebaya takluk 1-2 dari Bali United (16/5/2019). Terbaru, mereka ditahan 1-1 oleh Kalteng Putra saat bermain di hadapan pendukung sendiri pada pekan kedua di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (21/5/2019).

Melihat situasi ini, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, mengeluhkan performa pemainnya. Sempat menjadikan masalah konsentrasi sebagai biang kerok, Djadjang kemudian menyebut banyak kekurangan yang dimiliki tim asuhannya.

Mulai persoalan kerja sama antarpemain, penyelesaian akhir, hingga variasi dalam membangun serangan diklaim sebagai problem tim. Ironisnya, dua pencetak gol Persebaya Surabaya di Liga 1 dicetak pemain yang tidak berposisi di lini depan.

Saat membobol gawang Bali United, muncul nama stoper Mokhamad Syaifuddin di papan skor setelah memanfaatkan kemelut di muka gawang. Sedangkan pencetak gol ke gawang Kalteng Putra adalah Misbakus Solikin, yang melakukan tembakan keras dari luar kotak penalti.

"Kami tidak ada masalah dalam mencetak gol. Tapi, pemain depan kami belum membaik. Kami akan melatih semua pemain supaya lebih baik lagi. Tidak ada masalah di depan. Mungkin belum saatnya (pemain depan mencetak gol) dan itu menjadi PR kami," kata Djadjang.

2 dari 2 halaman

Tak Terkendala Gol, tapi...

Persebaya memang tidak terkendala dengan mencetak gol yang dibuktikan dengan keberhasilan selalu berhasil membobol gawang lawan dalam dua pertandingan. Persoalannya, mereka kesulitan menambah jumlah gol itu dalam usaha meraih tiga poin.

Aliran bola yang kurang lancar dari lini tengah juga menjadi tanda tanya mengingat hal yang berbeda tidak terjadi di pramusim. Aksi magis gelandang Damian Lizio masih memukau dengan kemampuannya mengolah bola.

Dia masih menjadi playmaker andal dengan umpan terukurnya. Pemain asal Bolivia itu juga mampu mengirim bola ke rekan satu timnya di lini serang. Tapi, kalaupun bola bisa mencapai depan, penyerang beberapa kali gagal mengonversinya menjadi gol.

Dalam dua pertandingan ini, Persebaya tercatat telah melakukan 19 tembakan dengan sembilam di antaranya mengarah ke gawang dan hanya dua yang berbuah gol. Penyelesaian akhir menjadi masalah klasik yang belum berhasil dipecahkan.

Situasi ini diperparah dengan striker Amido Balde yang mengalami cedera hamstring. Baru menjalani laga debut di Liga 1 dengan melawan Kalteng Putra, pemain asal Guinea-Bissau itu ditarik keluar pada menit ke-28.

Absennya Amido membuat Persebaya tak lagi memiliki striker murni. Tak ada striker lokal pelapis. Djadjang sudah menyatakan pemain lain akan bisa menggantikan peran Amido. Manuchehr Jalilov dan Osvaldo Haay, misalnya.

Namun, keduanya kurang menunjukkan penampilan apik saat menggantikan Amido di laga melawan Kalteng Putra. Kali terakhir Amido absen, yaitu saat bertandang ke markas Bali United, Persebaya justru gagal mendapat poin.

Pertandingan memang baru berjalan dua pekan, namun alarm tanda situasi genting sudah berbunyi dan mendesak Persebaya untuk segera berbenah. Kalau tidak, kemenangan tidak akan mereka dapatkan saat menjamu PSIS Semarang pekan depan pada 30 Mei 2019.

Video Populer

Foto Populer