Sukses


Peter Butler Tidak Lagi Menyinggung Lisensi Kepelatihan Arsitek Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Pelatih asal Inggris, Peter Butler, tak lagi menyinggung lisensi kepelatihan juru taktik Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Sebelumnya, Butler sempat mempertanyakan keputusan PSSI yang mengangkat McMenemy lantaran hanya memegang lisensi A AFC.

Tidak lama setelah PSSI menetapkan McMenemy sebagai pengganti Bima Sakti untuk pos pelatih Timnas Indonesia, Butler menyoroti lisensi kepelatihan pelatih berdarah Skotlandia itu. Butler, yang pernah menangani Persiba Balikpapan dan PSMS Medan, sempat membawa nama mantan pelatih PSM Makassar yang kini membesut Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

"Dia (Simon) tak punya UEFA Pro License (Lisensi UEFA Pro) seperti ini (sambil menunjukkan dokumen lisensi dirinya). (Simon) tak punya License UEFA Pro sama seperti Alberts," kata Butler pada Desember 2018.

McMenemy hanya mengantongi lisensi A AFC, sertifikat level kedua di Asia, di bawah AFC Pro yang setara dengan UEFA Pro. Padahal, dua asisten McMenemy di Timnas Indonesia, Yeyen Tumena dan Joko Susilo, diketahui sempat mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro pada April tahun lalu.

Namun, setelah McMenemy memimpin Timnas Indonesia dalam tiga partai uji coba, Butler menyebut lisensi kepelatihan Simon tidak banyak berpengaruh terhadap hasil. Setelah ditangani oleh McMenemy, Timnas Indonesia memenangi uji coba melawan Myanmar 2-0, kalah dari Yordania 1-4, dan menggilas Vanuatu 6-0.

"Semua ini tentang pengalaman dan kebenaran, hasil yang akan menjadi jawaban. Anda harus memenangi pertandingan di tingkat tim nasional. Anda harus membawa pengaruh terhadap rangking FIFA. Anda tidak dapat mencari alasan karena Timnas Indonesia didanai dengan sangat baik," ujar Butler kepada Bola.com.

 

2 dari 2 halaman

Menyayangkan Pemilihan Vanuatu Sebagai Lawan Timnas Indonesia

Namun, Butler menyayangkan pemilihan Vanuatu sebagai lawan latih tanding Timnas Indonesia. Walaupun secara peringkat FIFA tak jauh berbeda, namun kualitas negara Kepulauan Pasifik tersebut bukan tandingan Evan Dimas dkk.

"Anda akan diadili oleh hasil-hasil yang didapat. Menang 6-0 atas Vanuatu tidak memberikan Anda apa-apa," imbuh pelatih berusia 52 tahun tersebut.

Sebelum kedua negara bertanding, berdasarkan peringkat FIFA per 4 April, Timnas Indonesia berada di posisi ke-159, unggul tujuh peringkat dari Vanuatu.

Setelah FIFA merilis rangking terbaru seusai FIFA Matchday pada 3-11 Juni 2019, per 14 Juni, Timnas Indonesia turun satu peringkat, dengan Vanuatu naik tiga posisi.

Video Populer

Foto Populer