Sukses


Stadion Jadi Fokus Utama Arema jika Terjun di Bursa Efek

Bola.com, Malang - Arema tengah berproses untuk go public seperti yang dilakukan Bali United. Meski masih belum diketahui kapan mereka akan melakukan harga penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering), sudah ada beberapa rencana bisnis yang akan dibuat jika mendapatkan modal miliaran dari penjualan saham.

Manajer bisnis Arema, Yusrinal Fitriandi, mengakui terjun ke lantai bursa memang sangat menggiurkan. Tetapi, yang terpenting justru apa yang harus dilakukan oleh manajemen setelah mendapatkan dana besar.

"Kalau pandangan saya, tentu stadion jadi yang paling utama. Punya stadion sendiri merupakan sebuah lahan bisnis yang terpenting bagi klub sepak bola," kata pria yang akrab disapa Inal ini.

Sebenarnya keinginan memiliki stadion sendiri sudah ada di benak manajemen Singo Edan sejak tahun 2013-2014. Waktu itu manajemen masih mendapatkan sokongan dana dari Cronus Grup, yang merupakan anak perusahaan keluarga besar Bakrie.

Pembebasan lahan sempat dilakukan, meski lokasinya dirahasiakan. Konsultan arsitek stadion kelas dunia dari Inggris, Brett Wighman, sempat didatangkan ke Stadion Kanjuruhan untuk melakukan tinjauan. Namun, sekarang tidak ada lagi kelanjutannya.

"Kalau sudah punya stadion sendiri, pastinya ada store dan lini bisnis lain yang bisa digunakan di sana. Namun, harus ada pembicaraan direksi dulu," sambungnya.

Di Indonesia memang belum ada klub yang memiliki stadion sendiri. Bahkan Bali United yang sudah terjun di bursa efek memakai Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, dengan sistem kerja sama untuk pengelolaan jangka panjang.

Tetapi, mereka sudah memiliki store dan kafe yang menawan dan menarik suporter sampai wisatawan untuk datang. Hal seperti itu yang sebenarnya sudah ada di benak Arema sejak lama.

Namun, Inal menambahkan proses menuju ke bursa efek tidak mudah karena ada kekhawatiran fluktuasi nilai saham juga memengaruhi citra Singo Edan.

"Kalau ada keributan di stadion dan isu-isu negatif di Arema sangat berpengaruh dan bisa menurunkan nilai saham. Mungkin itu salah satu yang juga jadi pertimbangan," ucapnya.

 

Video Populer

Foto Populer