Sukses


Nostalgia Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia: WO Gara-gara Bersua Israel di Tahun 1958

Jakarta - Timnas Indonesia akan tampil pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tim Merah Putih bergabung di Grup G bersama, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.

Ini merupakan kualifikasi Piala Dunia yang pertama diikuti Timnas Indonesia setelah delapan tahun absen. Di laga perdana, Tim Merah Putih langsung menjamu musuh bebuyutan, Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, 5 September 2019.

Publik tentu berharap, Tim Merah-Putih mampu membuat kejutan pada ajang ini dan syukur-syukur bisa melaju hingga ke babak utama Piala Dunia 2022. Namun ini bukanlah pekerjaan yang mudah bagi Tim Garuda  bila melihat kekuatan tim-tim yang menghuni Grup G.

Thailand belakangan ini telah menjelma sebagai raksasa Asia Tenggara. Vietnam juga tengah naik daun dan menjuarai Piala AFF edisi 2018. Sementara kekuatan Uni Emirat Arab, sudah berada di level Asia. Satu-satunya tim yang dianggap sepadan, tinggal Malaysia.

Sejak 1950, Timnas Indonesia sudah berulang kali berupaya menembus Piala Dunia. Sayang, langkah Pasukan Garuda selalu kandas. Satu-satunya jejak yang terukir di babak utama justru diraih saat Indonesia belum merdeka dengan nama Hindia Belanda.

Pada Piala Dunia 1938, Hindia Belanda berhasil melaju ke babak 16 besar sebelum akhirnya dihentikan oleh Hongaria dengan skor telak 0-6.  

 

 

2 dari 3 halaman

Singkirkan China

Langkah Timnas Indonesia juga sempat menjanjikan di babak kualifikasi Piala Dunia 1958. Rintangan yang harus dilalui juga tidak terlalu panjang. Namun asa pasukan Merah-Putih harus kandas oleh kebijakan luar negeri yang diambil pemerintah Indonesia saat itu. 

Dikutip dari berbagai sumber, FIFA masih menempatkan Afrika dan Asia dalam satu zona kualifikasi. Setelah menolak keikutsertaan Etopia dan Korea Utara, FIFA kemudian menetapkan para peserta bertarung kandang dan tandang dengan sistem gugur. 

Mundurnya Chinese Taipe dari babak penyisihan membuat China bertemu Indonesia di grup 1. Di bawah asuhan Toni Pogacknik, Indonesia menang 2-0 saat tampil Stadion Ikada, Jakarta, 12 Mei 1957. Dua gol Indonesia dicetak Ramang, yakni menit ke-47 dan 80'. 

Sayang saat bertandang ke China sebulan kemudian, Indonesia menyerah 3-4. Hasil ini membuat kedua tim menjalani satu pertandingan lagi untuk menentukan pemenang. 

Duel berlangsung di tempat netral, Myanmar. Kedua tim bermain imbang 0-0, tapi Timnas Indonesia berhak melaju ke babak berikutnya setelah unggul agregat gol atas Tiongkok. 

 

 

3 dari 3 halaman

Terbentur Israel

Selain Indonesia, Israel juga lolos ke babak kedua usai menjuarai grup 2. Timnas Israel melaju tanpa perlu bertanding setelah lawannya, Turki mengundurkan diri. Di grup 3, Cyprus juga memutuskan mundur sehingga menjadikan Mesir sebagai juara secara cuma-cuma. Sementara Sudan menjadi wakil grup 4 usai menyingkirkan Suriah dengan agregat 2-1. 

Kehadiran Israel di babak kedua menjadi masalah. Penjajahan yang dilakukan terhadap bangsa Palestina membuat Negara Bintang Daud itu diboikot oleh negara-negara Arab.

Sikap yang sama juga diambil oleh pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Sukarno. Penolakan terhadap keberadaan Israel bahkan dilakukan di segala lini. Sebelumnya, Indonesia juga menolak kehadiran Israel di Konferensi Asia Afrika (KAA) 1953. 

Indonesia juga menolak kehadiran Israel saat menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Akibat sikap ini, Komisi Olimpiade Dunia (IOC) mencabut keanggotaan Indonesia. Keputusan ini disikapi Sukarno dengan membentuk multievent olahraga tandingan yang dinamakan Games of the New Emerging Forces (Ganefo) dan diikuti sebanyak 48 negara. 

Atas perintah Sukarno, timnas Indonesia akhirnya menolak bertanding melawan Israel. Langkah ini juga diikuti oleh Mesir, sehingga Israel harus berhadapan dengan Sudan.

Belakangan, Sudan juga memilih mundur dan hanya menyisakan Israel yang belum bertanding sekalipun. Namun Israel juga tidak otomatis lolos. Sesuai aturan FIFA, hanya tuan rumah yang boleh lolos ke babak utama tanpa perlu memeras keringat.

FIFA lalu menggelar play off dengan salah satu runner up dari Grup UEFA yang diwakili Wales. Dalam duel ini, Israel dua kali kalah dengan skor yang sama, yakni 0-2. 

 

Video Populer

Foto Populer