Bola.com, Sumenep - Laga pekan ke-9 Grup Timur Liga 2 2019 antara Madura FC kontra Liga 2 2019 di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, Jumat (2/8/2019), berlangsung panas.
Tiga kartu merah yang keluar dari saku wasit Choirudin (Yogyakarta) sebagai bukti sengitnya derby Jatim tersebut.
Baca Juga
One Shot One Goal! Dikurung Australia U-23, Timnas Indonesia U-23 Tetap Ganteng Keluar sebagai Pemenang
3 Fakta Menarik Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Atas Australia: Eksperimen Sukses Nathan Tjoe-A-On
Reaksi Kegirangan Netizen Setelah Timnas Indonesia U-23 Libas Australia U-23: Keren! Sudah Naik Kelas, Sekarang Levelnya Benar-benar Asia
Advertisement
Pada menit keempat, kapten Persik, Faris Aditama menjebol gawang Madura FC yang dijaga Usman Pribadi. Tuan rumah membalas lewat Joko Prayitno pada menit ke-17. Namun memasuki menit ke-43 suhu makin membara.
Menurut Manajer Tim Persik Beny Kurniawan insiden diawali benturan antara bek Persik, Moh. Edo Febriansyah dengan pemain Madura FC, Bayu Firmansyah. Wasit Choirudin pun langsung mengganjar Edo dengan kartu merah.
Tapi keributan tak masih berlanjut. Ketika terjadi kerumunan antarpemain kedua tim, tiba-tiba kiper Usman Pribadi memukul kepala bagian belakang Brilian Sanjaya. Wasit yang mengetahui peristiwa ini menghadiahi Usman Pribadi dengan kartu merah, begitu pula Brilian Sanjaya.
"Terkait kartu merah untuk Edo dan kiper Madura FC, saya menilai keputusan wasit benar. Tapi, kartu merah bagi Brilian yang tak adil. Dia jadi korban pemukulan dan tidak ada aksi balasan, tapi juga dikartu merah. Kami akan ajukan protes ke Komdis PSSI," tutur Beny Kurniawan.
Protes Wasit
Beny Kurniawan juga menganggap wasit Choirudin kurang tegas memimpin pertandingan, sehingga timbul keributan di lapangan.
"Pemain Persik dalam tekanan luar biasa. Ambisi tuan rumah untuk memenangkan pertandingan ini, saya nilai sudah melewati batas. Tapi saya salut dengan anak-anak. Meski ditekan dan main dengan sembilan orang, kami bisa mencuri poin Madura FC," kata Beny Kurniawan.
Advertisement