Bola.com, Malang - Kapten tim Arema, Hamka Hamzah, angkat bicara perihal kekalahan 2-3 Timnas Indonesia di laga perdana Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia atas Malaysia (5/9/2019).
Banyak suporter Timnas Indonesia kecewa lantaran laga ini digelar di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Baca Juga
Panas Lihat Timnas Indonesia, Malaysia Ingin Naturalisasi Striker Klub Liga Belanda dan Kapten Burnley
Kim Pan-gon Membantah Kabar yang Mengabarkan Ia Segera Mundur dari Posisi Pelatih Timnas Malaysia
Mantap! Ranking FIFA Timnas Indonesia Meroket Pascajeda Internasional Maret 2024, Bagaimana dengan Negara ASEAN Lainnya?
Advertisement
Namun, Hamka memberikan gambaran ada faktor nonteknis yang membuat permainan Evan Dimas dkk. tak maksimal.
"Saya bisa bicara di luar teknis. Timnas kemarin merasakan beban yang lebih berat karena main di kandang sendiri. Faktor kedua, bermain di SUGBK dengan jumlah penonton yang banyak membuat oksigen tipis dan terasa pengap. Itu membuat energi cepat habis sehingga babak kedua banyak diserang Malaysia," kata pemain yang pernah jadi kapten Timnas Indonesi ini.
Lantas, kenapa Timnas Malaysia tetap bisa maksimal, meski bermain di stadion yang pengap? Hamka ternyata sudah punya jawabannya.
"Pertama, Malaysia punya beban yang lebih ringan karena sebagai tamu. Yang kedua, uji coba sebelumnya, Malaysia bermain di Stadion Nasional, Bukit Jalil. Di sana suasana stadionnya mirip Stadion GBK, Sementara Timnas Indonesia uji coba di stadion lain," jelasnya.
Rivalitas Kurang Menggigit
Tetapi, untuk laga selanjutnya, melawan Thailand pada Selasa (10/9/2019), Hamka yakin Timnas Indonesia bisa lebih baik karena pemain sudah adaptasi dengan bermain di stadion termegah di Indonesia itu.
"Saya sempat merasakan waktu Arema melawan Persija (putaran pertama Shopee Liga 1 2019). Rasanya sampai agak susah bernapas," ungkapnya.
Advertisement
Sebelum menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia menjalani pemusatan latihan di Stadion Pakansari, Bogor. Uji coba yang dilakukan juga tanpa penonton sehingga pemain tidak mendapatkan atmosfer pertandingan melawan tim rival, Malaysia.
"Selain itu, saya lihat tidak banyak pemain timnas sekarang yang punya pengalaman melawan Malaysia di level senior. Jadi, rivalitasnya mungkin baru dirasakannya kemarin," imbuhnya.Â
Advertisement