Sukses


Kesalahan Pemain Arema Lagi-lagi Permudah Lawan Meraih Kemenangan

Bola.com, Lamongan - Arema tak kunjung mendapatkan kemenangan di putaran kedua Shopee Liga 1 2019. Tim Singo Edan takluk 0-2 dari tuan rumah Persela di Stadion Surajaya, Lamongan, Jumat malam (20/9/2019).

Kekalahan ini membuat catatan negatif dalam tiga laga sebelumnya berlanjut. Padahal, saat melawan Persela, pelatih Arema, Milomir Seslija, sudah melakukan sejumlah perubahan.

Milo memberikan kesempatan M. Rafli sebagai striker utama, untuk membuktikan kehebatannya seperti saat dia bermain apik di Timnas Indonesia U-22. Sementara, Syvalno Comvalius dicadangkan.

Di lini belakang, Hamka Hamzah punya partner baru, Hanif Sjahbandi, sebagai pengganti Arthur Cunha yang belum pulih dari cedera. Hanif yang berposisi asli sebagai gelandang bertahan sudah disiapkan jadi stopper sejak dia kembali dari Timnas Indonesia pada pekan lalu.

Perubahan itu ditujukan agar ada penyegaran dan warna baru dalam permainan. Tetapi, Arema hanya garang di 15 menit awal. Setelah itu, Persela yang memegang kendali permainan. Sugeng Efendi dan Rafinha berhasil membuat Persela memenangkan laga dua gol tanpa balas.

Setelah tertinggal dua gol di babak kedua, Arema sempat meningkatkan intensitas serangan. Namun, dari segi permainan, Singo Edan tidak efektif karena tidak ada bola matang yang diarahkan ke lini depan.

Rafli, yang bermain di babak pertama, terlihat kesulitan menemukan peluang. Begitu juga Comvalius, yang tampil di babak kedua.

2 dari 2 halaman

Kronologi Gol Persela

Setelah pertandingan, Milo mengakui ini malam yang sulit karena tuan rumah juga bermain luar biasa.

"Namun, lagi-lagi kami membuat kesalahan di daerah berbahaya sehingga lawan bisa memanfaatkannya menjadi gol. Ini evaluasi yang masih harus dilakukan untuk membuat tim ini lebih baik," jelas Milo.

Gol pertama yang dicetak Sugeng Efendi di menit ke-18 bermula dari kesalahan pemain Arema menghentikan gerakan Kei Hirose sehingga pemain asal Jepang itu mengirimkan umpan matang kepada Sugeng.

Sementara gol Rafinha yang lahir di babak kedua, bermula dari bola yang dicuri dari kaki Alfin Tuasalamony. Padahal, posisinya beberapa meter saja di luar kotak penalti.

Selain melakukan kesalahan sendiri, sebenarnya ada yang hilang dari permainan Arema. Bemain ngotot yang selama ini jadi ciri khas, tidak lagi terlihat. Justru Persela yang memperlihatkan permainan yang tak kenal menyerah. Pressing yang dilakukan bisa membuat pemain Arema tak bisa berkembang.

Video Populer

Foto Populer