Sukses


Teror Aremania Jadi Satu di Antara Penyebab Kekalahan Telak PSS

Bola.com, Malang - PSS Sleman kalah dari Arema FC 0-4 pada pekan ke-20 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (25/9/2019). Ini menjadi kekalahan terburuk tim Elang Jawa pada musim ini.

Empat gol yang bersarang ke gawang Ega Rizky masing-masing dicetak oleh Makan Konate, Ridwan Tawainella, Rifaldi Bawuo, dan Hanif Sjahbandi. 

Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro memiliki alasan tersendiri terkait kekalahan telak timnya dari Singo Edan.

Faktor nonteknis menjadi penyebabnya, terutama teror dari suporter Arema FC, bahkan sejak sehari menjelang pertandingan.

Hotel tempat menginap PSS di Malang, diteror dengan suara petasan, Senin (23/9/2019) malam. Sementara, saat pertandingan berlangsung, tak henti-hentinya mengedarkan teriakan teror dari para Aremania.

"Selamat untuk Arema yang menang 4-0. Sedikit terpengaruh dari insiden semalam. Ini akan menjadi bahan evaluasi PSS Sleman," kata Seto Nurdiyantoro usai pertandingan melawan Arema FC, Selasa (24/9/2019).

2 dari 2 halaman

Berharap Tak Ada Permusuhan

Tensi menjelang pertandingan memasng cukup panas. Ditambah lagi, suporter Arema dan PSS Sleman, BCS, tidak akur. Mereka terlibat bentrokan pada pertemuan putaran pertama di Sleman.

Menjelang duel di Stadion Kanjuruhan, suporter PSS yakni Brigata Curva Sud (BCS) dipulangkan kembali ketika dihadang aparat keamanan di wilayah Ngawi, Jawa Timur. Padahal, BCS berniat menghadiri kuota yang diberikan panpel Arema.

"Saya pikir wajar ada tekanan dalam situasi pertandingan. Tapi semoga selalu dewasa, dalam sepak bola adalah persaudaraan. Lebih dewasa, tidak ada dendam, tidak ada permusuhan antarsuporter," ungkap Seto.

"Harapan saya seperti itu. Karena semua ingin sepak bola Indonesia maju, menciptakan kompetisi yang baik. Termasuk dari sisi suporter," jelasnya. 

Video Populer

Foto Populer