Bola.com, Chongqing - Timnas Indonesia U-22 gagal mengawali CFA Team China Chong Qing Three Gorges Bank Cup International Football Tournament 2019 dengan kemenangan. Pasukan Indra Sjafri menelan kekalahan 0-2 dari China pada laga yang digelar di Stadion Wanzhou Sports Center, Jumat (11/10/2019).
Pada pertandingan tersebut, Timnas Indonesia U-22 mengandalkan skema permainan 4-3-3. Lini depan pasukan Garuda dihuni trisula Sani Fauzi, Egy Maulana, Muhammad Rafli.
Baca Juga
Jawaban PSSI Soal Anggapan Adanya Transaksi Di Balik Kembalinya Nathan Tjoe-A-On ke Timnas Indonesia U-23
10 Bintang Bergelimang Gaji Tertinggi di Liga Inggris: Banyak Banget dari Man City
Korsel Punya Striker Ganas yang Mengancam Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong Tak Gentar: Kami Harus Atasi Itu!
Advertisement
Sementara itu, Asnawi Bahar, Syahrian Abimanyu, Irkham Mila menghuni lini tengah. Mereka bertugas menjadi penyeimbang permainan dan kreator serangan Timnas Indonesia.
Awalnya, Timnas Indonesia U-22 mampu mengimbangi permainan China. Pada babak pertama, mereka berhasil menunjukkan penampilan atraktif dan berani menyerang lini pertahanan China.
Penampilan tersebut membuat China sempat kewalahan ketika membongkar pertahanan Timnas Indonesia U-22. Hingga akhirnya, skor berakhir 0-0 pada babak pertama.
Namun, situasi berbeda terjadi pada babak kedua. Timnas Indonesia U-22 kerap melakukan kesalahan yang berhasil dimanfaatkan China.
Tim tuan rumah akhirnya mencetak gol melalui Tong Lei (57') dan Firza Andika (67'-bunuh diri). Setelah itu, Timnas Indonesia U-22 semakin tertekan dan harus menyudahi laga dengan kekalahan 0-2. Lantas, bagaimana gambaran sebenarnya permainan Timnas Indonesia u-22?
Berikut ini plus minus permainan Timnas Indonesia U-22 setelah kalah dari China versi Bola.com:
Plus
Secara garis besar, permainan Timnas Indonesia U-22 sudah lebih baik ketimbang turnamen-turnamen sebelumnya yang diikuti. Menghadapi China, pasukan Indra Sjafri tak gentar melakukan serangan.
Timnas Indonesia U-22 pada babak pertama berhasil tampil disiplin di segala lini. Hal itu membuat permainan dari kaki ke kaki menjadi enak disaksikan. Para pemain pun berani melakukan tusukan-tusukan ke lini pertahanan lawan.
Advertisement
Minus
Timnas Indonesia U-22 tak bisa memaksimalkan keunggulan pada laga ini. Lini depan menjadi sorotan karena dari sejumlah peluang yang didapat tak ada yang menjadi gol.
Bahkan, umpan-umpan silang selalu berakhir sia-sia karena gagal dimaksimalkan. Adapun di lini belakang, buruknya komunikasi antarpemain menjadi penyebab China bisa berhasil mencetak gol. Hal inilah yang harus segera diperbaiki pelatih Indra Sjafri.