Sukses


CEO PSIM Menanggapi Hukuman Komdis PSSI

Bola.com, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta panen hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pasca kerusuhan penonton pada laga terakhir penyisihan grup Timur Liga 2 2019. Laga melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10/2019), itu berujung kerusuhan penonton.

Kerusuhan massa terjadi setelah berakhirnya laga yang berkesudahan untuk kemenangan Persis 3-2 tersebut.

Penonton masuk ke lapangan, mencoba menyerang pemain Persis, melempar berbagai benda ke lapangan, sejumlah kendaraan rusak termasuk mobil dinas Polresta Yogyakarta yang dibakar.

Suporter PSIM Yogyakarta juga kedapatan memukul wartawan asal Yogyakarta, sementara PSIM, pemain Achmad Hisyam Tolle, melakukan intimidasi kepada wartawan Goal Indonesia, Budi Cahyono

Komdis PSSI telah menggelar sidang dan menghukum klub PSIM. Hukumannya antara lain adalah denda sebesar Rp100 juta dan menggelar laga kandang tanpa penonton selama dua bulan pada kompetisi musim 2020.

CEO PSIM, Bambang Susanto, mengatakan akan mengajukan banding atas sanksi tersebut. Pihaknya juga berharap sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI ini menjadi pembelajaran bagi suporter PSIM Yogyakarta.

"Kami akan mencoba minta keringanan. Untuk suporter, ya saya rasa harus ada komitmen untuk berubah menjadi lebih baik, karena jika tidak benar-benar dibenahi, akan bisa terjadi lagi ke depannya," ujar Bambang, Senin (28/10/2019).

"Prestasi dan permainan bukan suatu alasan untuk berbuat kekerasan karena klub tidak akan pernah besar dan dapat dibanggakan, jika fan masih seperti itu sikapnya," jelas Bambang Susanto.

2 dari 2 halaman

Pelajaran Berharga

Sementara itu, Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin, mengaku rentetan hukuman yang dijatuhkan kepada Laskar Mataram harus diterima dengan positif. Hukuman yang sangat berat tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh elemen di PSIM Yogyakarta.

"Kejadian kemarin ternyata juga merugikan banyak pihak. Semoga ini kejadian terakhir dan kedepan bisa benar-benar memahami bahwa ketika suporter hadir ke stadion untuk memberi dukungan terhadap kebanggaan bukan malah merugikan klub," beber Muslich.

Video Populer

Foto Populer