Sukses


Aji Santoso Masih Belum Percaya Kembali Melatih Persebaya

Bola.com, Surabaya - Aji Santoso tak berhenti menebar senyuman saat memimpin latihan Persebaya di Lapangan Polda Jatim, Surabaya, Kamis sore (31/10/2019). Momen itu memang menjadi sesi latihan perdananya sebagai pelatih baru tim Bajul Ijo.

Pelatih berusia 49 tahun itu seolah masih belum percaya kembali mendapat kesempatan menangani Persebaya. Sebab, semuanya berjalan cepat sebelum akhirnya dia resmi menandatangani kontrak hingga akhir musim 2020 pada Kamis siang (31/10/2019).

Ini merupakan imbas insiden kericuhan suporter pasca duel Persebaya kontra PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (29/10/2019). Sehari setelahnya, pelatih Wolfgang Pikal memutuskan mundur. Aji kemudian langsung ditunjuk menggantikannya.

"Jujur saja, saya melatih Persebaya iniĀ dream comes true, impian yang menjadi kenyataan, karena saya dulu main dibesarkan Persebaya, dan juga membesarkan Persebaya. Saya coach Bejo (Sugiantoro), dan coach Uston (Nawawi) adalah tim juara tahun 1997," kata Aji.

Sejak lama, Aji menginginkan kembali membesut Persebaya. Pada pertengahan Agustus 2019, dia pernah dihubungi manajemen Persebaya yang baru memecat Djadjang Nurdjaman. Namun, saat itu Aji sedang menangani PSIM Yogyakarta.

Dua nama yang disebut itu, yaitu Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi, adalah sosok yang akan membantu Aji di jajaran pelatih Persebaya. Bejo kini menjadi asisten pelatih, sementara Uston mulanya pelatih Persebaya U-20 lalu ditunjuk sebagai direktur teknik.

Menariknya, dua nama itu merupakan junior Aji semasa bermain untuk Persebaya atau Timnas Indonesia era 1990-an hingga 2000-an. Di Persebaya, ketiganya membawa gelar juara Liga Indonesia 1996-1997.

2 dari 2 halaman

Kenangan Manis

Kenangan manis Aji tidak hanya didapat saat menjadi pemain setelah memutuskan hijrah dari Arema pada 1995. Pelatih asli Malang itu kemudian menjadi pelatih dalam dua periode yang berbeda.

"Saya sudah melatih Persebaya dua kali. Pertama, saat kami menangĀ play-offĀ (melawan PSMS Medan) dan lolos ke ISL 2009-2010. Saya juga pelatih Persebaya (1927) di kompetisi LPI (2011) dan berhasil juara meski kompetisi dibubarkan," imbuhnya.

Aji merupakan sosok yang berjasa untuk Persebaya. Keberhasilan Persebaya lolos ke ISL berkat sentuhannya yang menjadi pelatihĀ caratakerĀ menggantikan Arcan Iurie pada 2009. Sebelumnya, Persebaya bermain di Divisi Utama 2008-2009.

Pada 2011, kompetisi mengalami dualisme, ada Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI). Aji lalu menangani Persebaya yang tampil di IPL 2011 dan menjadi pemuncak klasemen yang kemudian terhenti setelah 18 pertandingan.

"Saya kembali ke sini, bagi saya Persebaya tidak asing buat saya. Saya memahami bagaimana keinginan suporter dan tim ini bermain. Insyaallah, saya sangat paham dengan karakter Persebaya," tutur Aji.

Video Populer

Foto Populer