Sukses


Kontradiksi Aji Santoso, Legenda Persebaya dan Arema

Bola.com, Surabaya - Aji Santoso secara resmi menjadi pelatih baru Persebaya Surabaya setelah menandatangani kontrak pada Kamis (31/10/2019). Dia bakal berada di klub asal Kota Pahlawan itu sampai akhir musim 2020 menggantikan pelatih Wolfgang Pikal.

Penunjukan ini sekaligus jadi catatan terhadap manajemen yang dianggap berhasil memulangkan Aji Santoso. Sebab, dia bukan sosok yang asing untuk publik Surabaya dan Bonek, suporter Persebaya. Pria berusia 49 tahun itu pernah berkarier bersama Persebaya.

Momen itu terjadi pada 1995. Dia bergabung dengan status bek kiri terbaik Indonesia saat itu. Aji ditunjuk sebagai kapten Persebaya saat tim ditangani pelatih Sasho Kostov asal Bulgaria di Liga Indonesia 1995-1996.

Musim berikutnya di Liga Indonesia 1996-1997, Aji masih menjadi kapten tim di bawah arahan pelatih Rusdy Bahalwan. Bajul Ijo sukses menjuarai kompetisi ini, yang menjadi prestasi pertama sejak Perserikatan dan Galatama digabung pada 1994.

Petualangan Aji terhenti di Persebaya pada 1999 karena memutuskan hijrah ke PSM Makassar. Tetapi, dia kemudian datang lagi sebagai pelatih pada 2009, menggantikan Arcan Iurie yang meraih hasil buruk selama Divisi Utama 2008-2009.

Meski berstatus pelatih debutan, Aji memberikan kenangan manis lagi untuk Persebaya. Saat itu Persebaya menjalani laga play-off melawan PSMS Medan untuk lolos ke ISL 2009-2010. Aji berhasil menang.

Saat Persebaya diterpa dualisme mulai 2011, Aji kembali ditunjuk sebagai pelatih. Manajemen saat itu menggunakan nama Persebaya 1927 yang tampil di IPL 2011. Lagi-lagi, Aji berhasil membawa timnya di puncak klasemen. Namun, kompetisi itu dihentikan saat sudah memainkan 22 laga.

Catatan itu cukup membuktikan Aji Santoso adalah sosok yang sulit dilupakan dengan sumbangsihnya untuk Persebaya. Status legenda Persebaya melekat padanya. Tetapi, menariknya, Aji bukan hanya legenda untuk satu klub Jawa Timur itu saja.

2 dari 2 halaman

Disegani Bonek dan Aremania

Aji, pelatih berlatar belakang asli Kepanjen, Malang, yang memulai karier bersama Arema di Galatama pada 1987. Sebagai pemain, dia memberi gelar Galatama untuk Singo Edan pada musim 1992.

Keputusannya pindah ke Persebaya pada 1995 melahirkan banyak protes keras dari Aremania. Sudah bukan rahasia lagi, sejak lama suporter Persebaya, Bonek, memiliki rivalitas panas dengan suporter asal Malang tersebut, bahkan hingga sekarang.

Aji lantas kembali ke Arema dengan status pelatih pada awal musim 2017. Lagi-lagi, dia mampu mempersembahkan trofi juara, kali ini adalah Piala Presiden 2017, untuk kebanggaan masyarakat Malang tersebut.

Kesuksesan Aji bersama Persebaya dan Arema menjadi catatan khusus. Dia pernah memberi prestasi untuk dua klub yang merupakan rival lama di Jawa Timur itu sebagai pemain maupun pelatih.

Aji Santoso bahkan satu-satunya yang pernah menjadi pemain dan pelatih untuk dua klub tersebut. Dia merupakan sosok yang sangat disegani dan dihormati oleh dua kelompok suporter, yang masih dalam perselisihan hingga sekarang itu.

Video Populer

Foto Populer