Sukses


12 Pengalaman Mengesankan Striker Asing Persib Bandung di Indonesia, dari Cerita Kecoak sampai Naik Rantis

Bola.com, Jakarta - Striker asing Persib Bandung, Kevin van Kippersluis, mengaku punya banyak pengalaman unik dan mengesankan selama bermain di Shopee Liga 1 2019.

Pemain berkebangsaan Belanda itu belum lama mencicipi panggung sepak bola Indonesia. Kippersluis merapat ke Persib pada bursa transfer paruh musim ini. Saat itu, Maung Bandung memboyong Kippersluis bersama dua pemain asing lainnya yaitu Omid Nazari dan Nick Kuipers.

Namun, kehadiran pemain bernomor punggung 20 itu tak sesuai dengan harapan para petinggi klub. Kevin van Kippersluis baru menyumbangkan dua gol dan satu assist dari 14 penampilannya.

Performa Kippersluis tengah menjadi sorotan. Bahkan Persib dikabarkan tak ingin memperpanjang kontrak pemain berusia 26 tahun itu hingga musim 2020.

Sinyal tersebut semakin kuat setelah Kevin van Kippersluis tak masuk ke dalam skema racikan pelatih Robert Rene Alberts saat Persib menang 4-0 atas Badak Lampung FC di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (16/12/2019).

Kendati demikian, Kippersluis menanggapinya dengan legawa. Mantan pemain SC Cambuur itu mengklaim yang terpenting dirinya telah melewati setengah musim yang indah bersama tim berjuluk Pangeran Biru.

"Jika sudah berakhir setelah setengah tahun ini, setidaknya saya memiliki musim yang baik, mendapatkan pengalaman dan mendapat gaji yang bagus. Kemudian saya akan melihat bagaimana petualangan selanjutnya," ucap Kippersluis, mengutip dari media Belanda, Voetbal Zone, Rabu (18/12/2019).

Meski belum lama berkarier di Indonesia, Kevin van Kippersluis, mengaku memiliki banyak sekali pengalaman mengesankan, mulai pengalaman naik rantis hingga merinding karena bertanding ditonton puluhan ribu suporter. 

Berikut Bola.com mengumpulkan isi curhatan pemain asing Persib Bandung, Kevin van Kippersluis, selama berkarier di Indonesia, seperti dilansir dari Voetbal Zone.  

2 dari 13 halaman

1. Terkesan Melihat Suporter Menunggu di Bandara dan Hotel

Suporter kerap melakukan segala macam cara untuk dekat dengan pemain idolanya. Mereka juga tak segan-segan menempuh berbagai cara untuk mendapatkan tanda tangan atau berfoto bersama idolnya. Aksi-aksi seperti itu juga dilakukan fans Persib Bandung. Para bobotoh biasanya akan menunggu di bandara ketika Supardi Nasir dan kawan-kawan melakoni laga tandang.

Selain menunggu di bandara, para pendukung Persib yang berada di luar Kota Bandung juga akan mengunjungi hotel atau tempat menginap tim ketika bertandang, misalnya di Bali, Yogyakarta, dan Surabaya. Ternyata, fenomena seperti itu membuat pemain Persib Bandung, Kevin van Kippersluis, terkesan. 

"Ketika kami tiba di bandara di suatu kota, ada banyak pria (suporter) bernyanyi dan menjerit. Mereka bertekad melewati pembatas dan berfoto bersama. Setelah setiap latihan ada banyak orang yang meminta tanda tangan atau foto, bahkan ketika saya sedang makan," ucap Kevin van Kippersluis.

"Di hotel mereka juga memarkirkan motornya untuk berlari ke pintu masuk demi mendapatkan high five atau mengambil foto," tuturnya.

3 dari 13 halaman

2. Kaget Melihat Suporter Memblokir Jalan demi Bus Tim Persib Bandung

Kevin van Kippersluis juga mengaku tertegun saat para suporter mengawal bus pemain Persib. Tak hanya mengawal, bahkan para bobotoh juga kerap memblokir jalan supaya bus tim kebanggaan mereka bisa berjalan lancar tanpa macet dan hambatan.

"Pertama kali saya berada di bus pemain, kami bisa terus melaju lancar. Saya pikir itu aneh, karena biasanya selalu ada macet di jalan. Tapi ketika saya melihat keluar jendela, saya mengerti. Ternyata para penggemar mengendalikan lalu lintas dengan motor mereka, sehingga kami bisa berjalan lancar. Ketika lampu merah, mereka memblokir jalan dengn motor mereka," kata Kippersluis.

4 dari 13 halaman

3. Tertarik Reaksi Fans saat Menang maupun Kalah

Pada dasarnya, semua suporter ingin tim kebanggaannya meraih poin penuh, alias tidak kalah. Jika kalah, terkadang suporter memberontak dan menuntut supaya timnya memetik kemenangan. Kondisi itu juga menarik perhatian Kevin van Kippersluis.

"Jika Anda menang, itu bagus. Tetapi jika kalah, itu tidak baik dan mereka akan menunjukkannya," tutur Kippersluis.

5 dari 13 halaman

4. Mengalami Teror Pelemparan Bus

Kevin van Kippersluis mengaku terkejut saat pertama kali mengalami teror pelemparan bus. Kala itu, bus tim Persib Bandung dilempar batu berukuran besar setelah bertandang ke markas TIRA Persikabo di Stadion Pakansari, Bogor pada 14 September 2019.

Insiden ini terjadi saat bus Persib hendak memasuki gerbang tol Sentul. Akibatnya, batu tersebut melukai dua pemain Persib Bandung yakni Febri Hariyadi dan Omid Nazari.

"Ketika kami kembali ke bus setelah pertandingan di Bogor, sebuah batu masuk melalui jendela. Kami mendengar benturan keras, itu tidak normal. Batu itu mengenai kepala rekan setim saya, untungnya tidak mengenai mata. Tapi dia harus mendapat delapan jahitan," ucapnya.

6 dari 13 halaman

5. Naik Kendaraan Rantis

Kevin van Kippersluis juga baru pertama kali merasakan pengalaman menaiki kendaraan rantis atau baraccuda selama menjadi pesepak bola profesional. Menurutnya, di Belanda tidak bisa menaiki kendaraan serupa dan hanya bisa menaiki bus.

Misalnya, ketika Persib Bandung melawat ke markas Bhayangkara FC pada 23 Oktober 2019. Pemain Persib diangku dengan kendaraan rantis karena pertandingan digelar di Stadion PTIK, Jakarta, yang merupakan kandang sang rival, Persija Jakarta.

“Kami dibawa dengan kendaraan militer dan didampingi pria bersenjata dengan senapan. Setiap pemain memiliki penjaga keamanan sendiri. Itu dilakukan demi keselamatan, mungkin kami juga bisa pergi dengan bus seperti biasanya. Namun kemungkinan ada orang yang menunggu bus Anda (oknum). Kami tidak terbiasa dengan itu di Belanda, meskipun Anda tidak harus berjalan melalui Rotterdam dengan kemeja Ajax," ujar Kippersluis.

7 dari 13 halaman

6. Kaget dengan Cuaca Panas di Indonesia

Cuaca di Indonesia juga menyita perhatian Kevin van Kippersluis. Pemain asal Belanda itu kerap mengalami kepanasan ketika latihan. Tapi, dia juga harus tetap latihan meski diguyur hujan deras.

"Di sini juga sangat panas, kelembaban di sini terkadang mencapai 95 persen. Sekarang memasuki musim hujan. Ketika latihan Anda tidak boleh memerhatikan hujan, sebab biasanya juga basah oleh keringat karena kepanasan," ucap Kippersluis.

8 dari 13 halaman

7. Ada Kecoak dan Nyamuk di Ruang Ganti

Kevin van Kippersluis juga memerhatikan kebersihan lingkungan sekitar, khususnya ruang ganti di beberapa stadion di Indonesia. Pemain bernomor punggung 20 itu menilai beberapa stadion yang ia kunjungi di Indonesia terdapat kecoak, laba-laba, hingga nyamuk.

“Misalnya, fasilitas di Persib sangat bagus. Tetapi saya juga kadang-kadang menemukan ruang ganti, di sana saya melihat kecoak dan laba-laba, ribuan nyamuk terbang. Anda juga harus beradaptasi di tengah semua itu. Ketika ingin buang air besar, saya harus berdiri di atas lubang (toilet jongkok)," ucapnya.

9 dari 13 halaman

8. Terkejut Melihat Orang Indonesia Mengendarai Motor Bermuatan Banyak

Kevin van Kippersluis juga terkejut melihat beberapa orang Indonesia yang mengendari motor dengan membawa muatan besar. Menurutnya, di Belanda seperti itu harus diangkut menggunakan van atau kendaraan menyerupai mobil box.

"Setiap hari saya memiliki sesuatu yang saya pikir: ini mungkin hanya ada di Indonesia. Saya melihat seseorang mengendarai motor dengan muatan banyak yang biasanya memerlukan dua van (mobil box)," ucap Van Kippersluis.

10 dari 13 halaman

9. Tempuh Jarak Jauh Setiap Latihan

Persib Bandung kerap menggelar sesi latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Kevin van Kippersluis menyebut lokasi latihan perlu memakan waktu lama lantaran jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalnya.

“Saya harus berkendara dua puluh kilometer ke tempat latihan, saya berada di jalan selama satu setengah jam. Jika saya bisa mengemudi dengan normal (tidak macet), itu bisa ditempuh 40 menit. Tapi saya terjebak (macet) sejajar dengan mobil lain dan membunyikan klakson," tutur Kippersluis.

11 dari 13 halaman

10. Kippersluis Sebut Orang Indonesia Ramah

Kevin van Kippersluis mengakui Bandung memang tidak memiliki pantai seperti Pulau Dewata Bali. Meski begitu, pemain berpaspor Belanda itu terkesan dengan masyarakat Indonesia yang ramah. Terlebih, dia juga mengaku senang mendapatkan fasilitas memadai.

"Ini bukan Bali, pantai terdekat berjarak lima jam berkendara. Tapi punya restoran yang bagus, orang-orangnya sangat baik. Semuanya diatur dengan baik, saya di rumah yang bagus dan besar. Saya sama sekali tidak menyesal tentang pilihan itu, tidak," tutur Kippersluis.

12 dari 13 halaman

11. Merinding Ditonton Hingga 30 Ribu Suporter

Kevin van Kippersluis juga mengaku terkejut dirinya bisa bermain dihadapan banyak orang. Menurutnya, di Belanda dia biasanya hanya disaksikan sekitar 500 penggemar saat bermain, sedangkan di Indonesia bisa mencapai 30 ribu penonton.

Kevin van Kippersluis melakoni debutnya saat Persib menjamu PSS Sleman pada 30 Agustus 2019. Saat itu, panpel tuan rumah menjual sebanyak 30 ribu lembar tiket yang ludes. Pemain asal Belanda itu kemudian dibuat terkejut dengan gemuruh stadion yang dipenuhi para suporter.

“Di Helmond Sport kamu bisa bahagia jika ada 500 orang di tribune. Tapi di sini ketika saya memasuki tempat pemanasan, saya mendengar suara bergemuruh. Bagus, itu sulit dipercaya seperti merinding," ucapnya.

13 dari 13 halaman

12. Followers Naik Drastis

"The Power of Bobotoh", itulah slogan yang kerap dipakai oleh para penggemar Persib Bandung jika memiliki pemain anyar. Mereka akan menyerbu dan mengikuti akun media sosial pemain tersebut, termasuk Kevin van Kippersluis.

Bahkan sebelum Van Kippersluis menginjakkankan kaki di tanah Indonesia, ia baru memiliki followers Instagram sekitar 600. Setelah mencuat rumor bakal merapat ke Persib, jumlah pengikutnya mencapai 160 ribu, dan kini sudah mencapa 241 ribu followers.

Sumber: Voetbal Zone

Video Populer

Foto Populer