Sukses


Aji Santoso dan Perubahan Penting bersama Persebaya

Bola.com, Surabaya - Persebaya sedang menjadi sorotan di Shopee Liga 1 2019. Klub berjulukan Bajul Ijo itu melewati delapan pertandingan terakhir tanpa kekalahan, lima di antaranya merupakan kemenangan beruntun.

Hal itu tidak lepas dari keberadaan sang pelatih kepala, Aji Santoso. Dalam delapan laga itu, Persebaya di bawah kendali pelatih asal Malang tersebut. Meski, apa yang dicapai oleh Aji bersama Persebaya itu sebenarnya bukan yang terbaik.

Catatan tak terkalahkan secara beruntun menjadi milik Tira Persikabo dalam 13 pekan awal. Demikian halnya dengan rekor kemenangan beruntun terbaik, yang masih menjadi milik Bali United dengan delapan pertandingan.

Jika menengok raihan Persebaya sebelum era Aji, pantas kiranya hasil Persebaya ini menarik perhatian. Sebab, David da Silva dkk. dalam situasi kacau setelah melewati tujuh laga tanpa kemenangan pada September dan Oktober 2019.

Aji lantas datang untuk meneruskan tugas Djadjang Nurdjaman dan Wolfgang Pikal, yang sempat menjadi pelatih kepala Persebaya musim ini. Per 31 Oktober 2019, Aji diwajibkan membawa Bajul Ijo mentas dari keterpurukan.

"Alhamdulillah, sampai delapan pertandingan kami masih memiliki tren positif. Situasi yang sedang kami hadapi sempat tidak bagus, karena ada beberapa pemain harus silih berganti absen. Tapi, kami masih bisa menang," kata Aji kepada Bola.com.

Aji memang menghadapi situasi berat karena ia melawati tujuh pertandingan awal tanpa kekuatan penuh. Osvaldo Haay dan Rachmat Irianto disibukkan dengan agenda Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019. Beberapa pemain Persebaya lainnya juga harus absen, baik karena akumulasi kartu atau cedera. 

"Ketika tim ini tidak lengkap, kami menurunkan pemain yang selama ini kurang mendapat jam terbang. Saya memberi kesempatan dan mereka harus menjawabnya dengan baik," ucap Aji.

2 dari 4 halaman

Mental Pemain

Belum lagi, jadwal padat di Liga 1 2019. Aji melakukan langkah berani dengan memutuskan rotasi agar kondisi fisik pemainnya bisa tetap bugar di tengah jadwal kompetisi yang amburadul.

Selain itu, pelatih berusia 49 tahun itu mau menurunkan pemain-pemain yang selama ini jarang mendapat kesempatan, semisal gelandang Alwi Slamat dan winger Elisa Basna. Jangan lupakan juga bek kanan Koko Ari Araya, yang mendapat kesempatan menjalani debut.

"Saya meminta kepada semua pemain Persebaya dalam kondisi siap bermain. Artinya ketika harus diturunkan, mereka harus menjawab kepercayaan pelatih. Seperti Alwi dan Elisa yang bermain bagus. Selama ini, mereka sangat jarang sekali main," tutur Aji.

"Begitu diberi kesempatan, mereka tampil tidak mengecewakan. Sebenarnya sesederhana itu. Tapi, tidak semua pelatih berani memberi kesempatan kepada pemain muda, itu masalahnya. Sebenarnya kalau diberi kesempatan, pemain muda itu pasti mau berjuang keras," imbuhnya.

Situasi sulit yang dihadapi Aji tidak hanya berkaitan dengan komposisi pemain dan jadwal padat. Dia harus mampu membangkitkan mental pemain Persebaya yang drop. Ia memilih pendekatan personal untuk bisa memahami kondisi pemain.

Kendalanya tidak cukup sampai di situ. Persebaya juga terpaksa memainkan pertandingan tanpa dukungan dari Bonek. Hal itu merupakan imbas kerusuhan suporter yang terjadi pasca menjamu PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (29/10/2019).

"Dalam kondisi darurat, pemain yang saya beri kepercayaan ini harus bermain baik. Kuncinya, ketika saya memberi kepercayaan, mereka harus benar-benar mengeluarkan kemampuan dan menikmati pertandingan. Pemain tidak boleh takut salah. Arahan ini seperti yang membuat mereka mendapat kepercayaan diri," jelasnya.

Semua kombinasi rintangan berat itu mampu dilewati Aji Santoso. Hasilnya, dia berhasil menahan Tira Persikabo dan Semen Padang. Lalu, PSM Makassar, Persipura Jayapura, Madura United, Bhayangkara FC, Arema FC, dan Persija Jakarta, menjadi korban keganasan Persebaya.

3 dari 4 halaman

Mengayomi Pemain

Manajemen Persebaya memberi target bisa memungkasi Liga 1 2019 di peringkat yang lebih dari musim lalu. Hal ini berarti Bajul Ijo harus masuk empat besar mengingat musim lalu finis di peringkat kelima klasemen akhir.

Target lainnya, Aji setidaknya harus membawa Persebaya bertahan di Liga 1. Hal itu dimaklumi jika bercermin pada situasi Persebaya yang ada di peringkat kesembilan (31 poin) di awal kedatangan Aji.

Kini Persebaya malah menghuni peringkat ketiga klasemen sementara dengan raihan 51 poin, atau 20 poin di antaranya telah dipersembahkan oleh Aji. Tim asal Kota Pahlawan itu juga masih berpotensi menggeser Persipura di peringkat kedua (52 poin) dengan menyisakan satu laga.

Perubahan nyata yang dilakukan Aji tidak terlepas dari karakternya yang mampu mengayomi pemain Persebaya. Dia berusaha sedekat mungkin dengan anak asuhnya dan memahami kebutuhan mereka.

Status Aji sebagai legenda hidup Persebaya juga berpengaruh. Dia merupakan kapten tim Bajul Ijo ketika menjuarai Liga Indonesia 1996-1997. Dari situlah, muncul ketulusan Aji untuk membenahi klub yang membesarkan namanya itu.

Ditambah lagi, keberadaan figur yang akrab dengannya dalam jajaran pelatih Persebaya, seperti asisten pelatih Bejo Sugiantoro dan direktur teknik Uston Nawawi. Keduanya rekan satu tim Aji di musim 1996-1997. Bejo dan Uston juga junior Aji di Timnas Indonesia.

Latar belakang itu cukup menjelaskan komunikasi sang pelatih kepala beserta stafnya berjalan baik. Tiga figur itu sangat memahami karakter Persebaya dan upaya apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi Bajul Ijo.

"Saya juga berusaha berkomunikasi dengan baik bersama jajaran pelatih. Mereka sangat membantu bagaimana kami harus bangkit. Semua pihak di klub ini bekerja sesuai porsinya dan membawa perubahan penting," ungkap Aji.

4 dari 4 halaman

Bak Juara

Maka, tidak heran bila Bonek menyambut kedatangan skuat Persebaya dengan penuh sukacita. dan meriah bak juara di Surabaya, Rabu (18/12/2019). Persebaya sudah jelas tidak juara.

Tetapi, tim dengan warna kebesaran hijau itu mampu menundukkan dua tim rival, Arema FC 4-1 (12/12/2019) dan Persija Jakarta 2-1 (17/12/2019).

Ujian berat mungkin telah dilewati dengan mengalahkan dua tim tersebut. Namun, masih ada Badak Lampung yang siap mengadang, meski klub itu telah dipastikan terdegradasi ke Liga 2 2020.

Persebaya akan menjamu Badak Lampung dalam duel pekan terakhir Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (21/12/2019).

Bagi Badak Lampung laga ini tidak memberi pengaruh. Tetapi, Persebaya perlu memetik tiga poin di laga ini. Kemenangan akan membuat Persebaya naik ke peringkat kedua, dengan catatan Persipura tidak menang di pekan yang sama.

Video Populer

Foto Populer