Sukses


Lakukan Selebrasi Kontroversial, Mahmoud Eid Dapat Teguran dari Aji Santoso

Bola.com, Surabaya - Penyerang sayap Persebaya, Mahmoud Eid, menjadi sorotan setelah laga final Piala Gubenur Jatim 2020 melawan Persija Jakarta.

Dia melakukan selebrasi kontroversial dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020).

Mahmoud mencetak gol keempat yang lahir pada menit ke-80 dan membuat skor pertandingan menjadi 4-1. Selesai membobol gawang Persija yang dijaga Shahar Ginanjar, ia berlari ke arah bangku cadangan tim lawan. Di sinilah momen itu terjadi.

Pemain berpaspor Palestina itu memperlihatkan gestur meremehkan tim lawannya. Mulanya dia menunjuk ke bawah, lalu menyilangkan tangan di depan, dan merentangkan kedua tangannya. Seolah dia ingin menyampaikan bahwa permainan Persija telah selesai.

Sontak, seluruh pihak di bangku cadangan Persija berdiri dan merespons bahasa tubuh Mahmoud itu dengan amarah. Para wasit berusaha menenangkan kedua pihak. Mahmoud lantas diminta menjauh oleh para pemain Persebaya lainnya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Ditegur Aji Santoso

Pelatih Persebaya, Aji Santoso menceritakan telah menegur Mahmoud atas tindakannya yang kurang pantas tersebut.

“Menurut saya, dia kan pemain baru yang berkarier di Indonesia, Mahmoud belum begitu tahu benar atmosfer pertandingan di Indonesia. Nanti saya akan kasih tahu lah untuk tidak terlalu berlebihan kalau selebrasi,” ucap pelatih asal Malang itu.

Pemain kelahiran Nykoping, Swedia itu sebenarnya sudah meminta maaf secara langsung kepada semua pihak di tim Persija. Mulanya, dia menghampiri striker Persija, Marko Simic, dan menjelaskan tidak ada niat buruk dalam selebrasi itu.

Mahmoud bahkan Dia jadi pemain yang paling terakhir bersiap-siap ke podium untuk menerima medali dan trofi juara turnamen pramusim tersebut.

Sebelumnya, dia mengaku tidak berniat buruk mengenai selebrasi itu. Mahmoud juga mengunggah permintaan maaf di akun instagramnya.

“Bagaimanapun juga memang pertandingan ini berjalan dengan tensi cukup tinggi. Rivalitasnya juga cukup tinggi. Ini pelajaran untuk kompetisi Liga 1 2020 agar jangan sampai terulang lagi,” ungkap pemain berusia 26 tahun itu.

Video Populer

Foto Populer