Bola.com, Malang - Striker Arema FC, Kushedya Hari Yudo melekat dengan julukan Neymar ketika masih bermain untuk PSS Sleman musim lalu. Meski sudah pindah ke Arema, Yudo masih mendapat julukan tersebut.
Ketika ditelusuri terkait awal mula julukan itu, ternyata Yudo tak begitu paham.
Baca Juga
Adu Skema Permainan Persebaya vs Bali United di BRI Liga 1: Kekuatan Timpang, Tim Tamu Lebih Menjanjikan
Jejak Emas Shin Tae-yong Sejak Menangani Timnas Indonesia dari 2020: Pondasi Sudah Kuat, Karakter Melekat, Tinggal Trofi Diangkat
Klub Big Six Premier League pun Pernah Merana: Siapa Paling Menyedihkan?
Advertisement
“Julukan itu muncul waktu saya main untuk PSS. Suporter yang tiba-tiba memberinya. Mungkin karena gaya rambut,” katanya.
Yudo memang konsisten mewarnai rambutnya dengan model blonde. Selain itu, skill olah bola dan karakter meledak-ledak juga jadi alasan lain dia dijuluki Naymar.
Saat ditanya pemain yang jadi idola sekaligus yang menginspirasinya, dia justru menyebut pemain lain, yakni legenda Timnas Prancis dan Arsenal, Thiery Henry.
“Dulu saya sering melihat Henry main. Saya juga menjagokan Prancis. Tapi sekarang memang suka dengan Brasil, tapi tetap mengidolakan Henry,” jelas pemain yang mewarisi nomor punggung Sylvano Comvalius di Arema ini.
Cara main Henry yang mengandalkan teknik dan kecepatan berlari selalu menginspirasi Yudo di lapangan. Ia masih mengingat hal itu sampai sekarang.
Video
Aliyudin
Sementara, untuk idola Yudo di Indonesia, dia menyebut pemain yang juga sudah pensiun, yakni mantan striker Persija Jakarta dan Pelita Krakatau Steel, Aliyudin.
“Dia pemain kecil tapi cepat dan pintar,” kata pemain jebolan Akademi Arema ini.
Advertisement
Dua pemain itu yang sampai saat ini menginspirasinya untuk jadi pesepak bola profesional.
Advertisement