Sukses


Selain Tendangan Berbahaya ke Striker PSIS, Ini 4 Pelanggaran Horor yang Pernah Menghiasi Sepak Bola Indonesia

Bola.com, Jakarta - Permainan keras menjurus kasar masih mewarnai kompetisi Shopee Liga 1 2020. Sejumlah tekel atau pelanggaran keras masih sering terjadi. Tengok saja laga Tira Persikabo melawan Arema FC di Stadion Pakansari, Senin (2/3/2020).

Hujan kartu kuning mewarnai laga tersebut. Total delapan kartu kuning keluar dari saku Darma Santoso. Masing-masing empat kartu untuk Arema dan Tira Persikabo.

Empat kartu kuning Tira Persikabo diberikan kepada Petteri Pennanen, Artyom Filiposyan, Guntur Triaji, dan Andy Setyo. Sementara Arema untuk Bagas Adi, Ridwan Tawainella, Kushedya Hari Yudo dan Syaiful Indra.

Selain laga tersebut, Pertandingan Persipura Jayapura melawan PSIS Semarang di Stadion Klabat, Manado, Minggu (1/3/2020) juga perlangsung dengan tensi tinggi. Hari Nur Yulianto mendapat pelanggaran keras dari Israel Wamiau kala Kedua pemain terlibat perebutan bola pada menit ke-28.

Terlihat bek Persipura Jayapura itu sengaja mengayunkan tendangan ke paha Hari Nur. Sontak sang pemain mengerang kesakitan.

Namun, wasit Nusur Fadilah hanya memberikan kartu kuning kepada Wamiau. Padahal pelanggaran tersebut layak mendapat kartu merah.

Kejadian tekel atau tendangan brutal yang tak berujung kartu merah kerap mewarnai sepak bola Indonesia. Berikut Bola.com merangkum pelanggaran keras di Liga 1 yang tak berujung kartu merah dilansir dari berbagai sumber.

2 dari 5 halaman

1. Persebaya Surabaya Vs Borneo FC - Liga 1 2018

Laga Persebaya Surabaya menjamu Borneo FC pada Liga 1 2018 berujung kekalahan 0-1. Selain kalah, Bajul Ijo juga kehilangan Robertino Pugliara yang keluar lapangan karena patah tulang fibula setelah mendapat tekel dari Wahyudi Hamisi.

Pemain asal Argentina itu juga mengakhiri musim lebih cepat karena proses pemulihan cedera tersebut. Wahyudi Hamisi hanya mendapat kartu kuning dari wasit.

 
 
 
View this post on Instagram

Saya harus memberitahu bahwa pertarungan saya tela selesai di musim ini. Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada semua pesan dukungan yang saya terima, meskipun saya tidak dapat menjawabnya tetapi saya membaca semuanya. Tadi malam tulang fibula saya patah, yang membuatnya keluar dari lapangan selama beberapa bulan. Saya sangat sedih lebih dari apa pun karena saya tidak akan dapat membantu tim di tahap terakhir dan paling penting dalam kompetisi ini. Terima kasih banyak atas dukunganmu! Salam satu nyali, WANI 🐊😢🙏🏼💪🏼 tengo que comunicar que hasta acá llegó mi pelea esta temporada. Primero que nada quiero agradecer todos los mensajes de apoyo que estoy recibiendo, que si bien no logro contestarlos pero los leo todos. Anoche me quebraron el hueso peroné, lo que hace que esté afuera de las canchas por unos meses. Estoy muy triste más que nada porque no voy a poder ayudar al equipo en esta última y más importante etapa de la competencia. Muchas gracias por su apoyo Salam satu nyali, WANI 🐊😥🙏🏼💪🏼

A post shared by Robertino Pugliara (@robertino_rp10) on

3 dari 5 halaman

2. Madura United Vs Bhayangkara FC - Liga 1 2018

Laga Madura United menjamu Bhayangkara FC pada Liga 1 2018 berakhir dengan skor 1-3. Pertandingan pun berjalan keras dengan diwarnai 3 kartu merah dan 9 kartu kuning.

Kontroversi terjadi saat bek Bhayangkara, Indra Kahfi, melakukan tekel keras dari belakang kepada Peter Odemwingie pada menit ke-35. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuing kepada Indra meski kaki Odemwingie terlihat memar.

Merasa tak terima, Odemwingie melakukan aksi balas dengan pada menit ke-41. Pemain asal Nigeria itu dengan sengaja menendang paha Indra Kahfi yang membuat sang pemain terkapar.

Odemwingie pun mendapat kartu merah sementara Indra tak bisa melanjutkan pertandingan.

4 dari 5 halaman

3. Persipura Jayapura Vs Borneo FC - Liga 1 2019

Boaz Salossa juga pernah melakukan tekel horor kepada Aaron Evans saat Persipura Jayapura menjamu PSM Makasar di Liga 1 2019.

Saat itu kaki Boaz tidak mengarah ke bola, melainkan tertuju kepada paha Evans. Untungnya, pemain berpaspor Australia itu mampu sedikit menghindar sehingga meminimalisir potensi benturan.

Wasit Musthofa Umarella menilai pelanggaran tersebut tidak terlalu parah sehingga hanya kartu kuning yang keluar dari kantungnya untuk Boaz.

Heran dengan keputusan Musthofa Umarella, Evans megeluarkan unek-uneknya di akun Instagram pribadinya. "Saya biasanya tidak suka berbicara, tetapi...." buka Evans.

"Seseorang menjelaskan kepada saya bagaimana wasit tidak memberikan kartu merah terhadap hal ini? Wasit di Indonesia benar-benar harus menjaga para pemain di lapangan. Di mana keamanan untuk pemain di Indonesia?"

"Sama sekali tidak ada perlindungan untuk pemajn. Itu memalukan," kata Evans.

 
 
 
View this post on Instagram

I don’t usually like to speak but ~ ~ Someone explain to me how a referee can not give a red card for this tackle? Referees in indonesia really need to start to take care of the players on the field. Where is the safety for players in indonesia? There is absolutely no protection for players at all. It’s disgraceful. I’m lucky to get away from this tackle and still be able to walk and the opposition player only got a yellow card for this 🤔🤔 Absolutely disgraceful. Things needs to change fast and referees need to start to take responsibility and need to start to protect football players on the field... Enough is enough. I’m all for strong tackles and physical play but this is ridiculous and not professional

A post shared by Aaron Evans (@aaronevans__) on

5 dari 5 halaman

4. Persebaya Surabaya Vs PSIS Semarang

Laga Persebaya Surabaya melawan PSIS Semarang pada Liga 1 2019 juga diwarnai pelanggaran keras. Saat itu gelandang Persebaya, Elisa Basna, dengan sengaja menjulurkan kaki ke arah perut bek PSIS, Fredan Wahyu.

Namun, aksi brutal Basna tak sampai membuatnya dihadiahi kartu merah. Wasit Mochammad Adung yang memimpin laga hanya mengeluarkan kartu kuning.

Video Populer

Foto Populer