Sukses


Start Buruk Barito Putera dan Fenomena Kerapuhan di Lini Belakang

Bola.com, Banjarmasin - Barito Putera mencatatkan start buruk pada Shopee Liga 1 2020. Klub asuhan pelatih Djadjang Nurdjaman itu menelan dua kekalahan beruntun pada laga pembuka.

Fenomena ini tentu menarik karena menjadi start paling buruk dalam sejarah Barito Putera di Liga 1. Klub berjulukan Laskar Antasari itu tercatat kebobolan enam kali dan hanya mampu mencetak satu gol.

Hasil ini lantas membuat Barito Putera terdampar di posisi dasar klasemen dengan raihan nol poin. Bola.com mencoba menganalisis penyebab kekalahan beruntun yang dialami Barito Putera.

Dalam dua laga yang dimainkan, mayoritas gol yang bersarang di gawang Barito Putera terjadi karena kelengahan lini belakang. Duet O.K. John dan Cassio de Jesus yang dimainkan dalam dua pertandingan tak mampu menahan serangan lawan.

Padahal, keduanya memiliki postur tubuh yang tinggi. Namun, hal itu tidak jadi jaminan karena dua dari enam gol yang tercipta ke gawang Barito Putera berasal dari duel bola udara.

Selain itu, deretan gelandang yang dimiliki Barito Putera terlihat belum sepenuhnya mampu berperan. Ambrizal Umanailo dan Rizky Pora belum banyak berkontribusi untuk memberikan umpan-umpan terobosan atau langsung untuk Aleksandar Rakic di lini depan.

Situasi ini harus segera dibenahi oleh pelatih Djadjang Nurdjaman. Apalagi pada laga selanjutnya, Barito Putera akan menantang PSM Makassar pada laga pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 yang berlangsung di Stadion Andi Mattalata Mattoangin, Makassar, Minggu (15/3/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kehilangan Bayu Pradana

Absennya Bayu Pradana pada dua laga awal Barito Putera membawa dampak signifikan di lini tengah. Pelatih Djadjang Nurdjaman tidak menampik hal tersebut.

Beberapa pemain sudah dicoba untuk mengisi posisi gelandang bertahan semisal Delvin Rumbino, Ferdiyansyah, hingga Rafi Syarahil. Namun, hal itu tetap tak membawa dampak signifikan.

"Kehilangan Bayu Pradana sangat berpengaruh terhadap kami. Tadinya, dia disiapkan di lini tengah, tapi hal yang tidak kami inginkan terjadi. Beberapa pemain sudah kami coba. Namun, hasilnya memang belum sesuai dengan harapan. Kami belum menemukan sosok pengganti Bayu," tegas Djanur beberapa waktu lalu.

Alasan Djanur tak terbilang klise. Memang celah tersebut dimanfaatkan lawan untuk membangun serangan ke lini belakang Barito Putera yang terlihat keropos.

Video Populer

Foto Populer