Sukses


Arema Gerakkan Pemain Jadi Ambassador Melawan Wabah Virus Corona

Bola.com, Malang - Arema FC tak hanya sibuk menjaga pemainnya agar terhindar dari virus Corona. Mereka juga bergerak mengajak Aremania agar tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus yang sudah memakan korban 55 orang di Indonesia hingga Selasa (24/3/2020).

Manajemen Arema memang tidak membuat aturan ekstrem kepada pemain dengan karantina ketat di mes atau di rumah. Namun, mereka membuat pemain menjadi ambassador agar Aremania mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan social distancing alias menjaga jarak dan kerumunan.

“Pemain sudah menjalankan program dari pelatih dan manajemen untuk latihan di rumah. Latihan itu tidak hanya sekedar menjalankan program tehnik, tapi juga menjalankan program pemerintah agar aman dan sehat dengan di rumah saja,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.

Sejak kemarin, akun Instagram resmi Arema mengupload video berupa pesan dari pemain lokal yang sedang naik daun, Kushedya Hari Yudo. Dia mengimbau agar fans lebih banyak di rumah demi keluarga. Apalagi, Malang termasuk zona merah penyebaran virus Corona dengan korban satu orang meniggal dunia.

Manajemen Arema tak hanya sekedar mengimbau warga tetap di rumah. Jika sudah dilanda kebosanan di ruangan, ada video yang bisa ditiru untuk menjaga hidup sehat dengan berolahraga.

Sebagai contoh, postingan hari ini memperlihatkan kapten Arema FC sedang latihan ringan untuk menjaga kondisi. Hanya dengan gerakan-gerakan simpel yang bisa ditiru.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Contoh Berolahraga

Pemain Arema FC diwajibkan membuat video latihan sebagai laporan kepada pelatih. Namun video itu ternyata diposting di media sosial untuk membuat masyarakat tertarik berolahraga.

Cara ini juga efektif untuk menjaga agar pemain menerapkan social distancing. Mereka punya beban mental untuk menjaga agar tetap di rumah. Bila melanggar, mereka bisa jadi bahan kritik.

Beberapa hari ini, kepolisian mulai melakukan razia di Malang untuk membubarkan kerumunan, karena risiko penyebaran Covid-19 ini sangat tinggi di tempat nongkrong. Padahal, pemerintah setempat sudah mengeluarkan imbauan kepada warga dan juga pengusaha untuk melayani take away saja.

Video Populer

Foto Populer