Sukses


Cristian Gonzales dan Boaz Solossa, Siapa Lebih Mematikan di Depan Gawang Lawan?

Bola.com, Jakarta - Gelontoran gol demi gol Cristian Gonzales mewarnai generasi 2000-an yang akrab dengan Liga Bank Mandiri (LBM). Bagi penikmat Djarum Indonesia Super League (DISL), nama Boaz Solossa lebih familiar di telinga.

El Loco, panggilan Gonzales, lebih dulu eksis di Liga Indonesia. Penyerang kelahiran Uruguay itu bergabung dengan PSM Makassar pada 2003 dan langsung mencetak 27 gol pada tahun pertamanya di Tanah Air.

Selama 17 tahun kariernya di Liga Indonesia sampai dengan saat ini, El Loco empat kali dilabeli sebagai pemain tersubur kompetisi; 2005, 2006, 2007-2008, dan 2008-2009 bersanding dengan Boaz Solossa.

Melansir Kata Data, El Loco total mengemas 249 gol dari delapan klub yang pernah diperkuatnya di Liga Indonesia; PSM, Persik Kediri, Persib Bandung, Putra Samarinda, Arema FC, Madura United, PSS Sleman, dan PSIM Yogyakarta.

Dari sebaran 249 gol tersebut, namanya paling sering tercatat di papan skor ketika memperkuat Persik Kediri pada periode 2005-2008.

Sayang, pembendaharaan gol striker berusia 43 tahun ini harus berhenti pada tahun ini. Hingga kompetisi ditangguhkan, pemain naturalisasi itu tidak kunjung mendapatkan pelabuhan baru setelah meninggalkan PSIM pada musim lalu.

"Saya masih punya semangat seperti anak muda, dan motivasi inilah yang membuat saya merasa bugar setiap hari," ujar El Loco ketika ditanyai mengenai hasratnya untuk terus bermain sepak bola pada Oktober 2015.

El Loco juga pernah lama membela Timnas Indonesia setelah mengganti kewarganegaraannya dari Uruguay. Rentang 2010-2015, pemain berkaki kidal ini membukukan 31 penampilan dan mencetak 12 gol.

Video

2 dari 2 halaman

Boaz Solossa Kalah di Level Klub, Lebih Subur di Timnas Indonesia

Dua tahun setelah El Loco eksis, Boaz Solossa baru memulai kariernya bersama Persipura Jayapura di Liga Indonesia. Namun, setahun sebelumnya, pemain yang karib dipanggil Bochi ini berhasil mencuri perhatian dengan menjadi andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2004 ketika usianya masih 18 tahun.

"Satu di antara kelebihan Boaz adalah memiliki kemampuan memanfaatkan peluang sekecil apapun saat berada di depan gawang, selain kecepatan berlari," kata Rahmad Darmawan, pelatih yang menangani Bochi di Persipura pada musim 2005.

Sepanjang kariernya, Persipura adalah satu-satunya klub yang pernah dibela Bochi di Liga Indonesia. Selama kurang lebih 15 tahun, penyerang berkaki kidal ini mencatatkan 176 gol, masih menurut Kata Data.

Boaz juga tiga kali terpilih sebagai top scorer Liga Indonesia; 2008-2009, 2010-2011, dan 2013.

Karier Bochi di Timnas Indonesia mengalami pasang surut. Striker kelahiran Sorong, Papua ini pernah beberapa kali dihantam cedera. Itulah mengapa dia tidak terlalu produktif di Timnas Indonesia.

Namun, jika dibandingkan dengan Gonzales, pundi-pundi gol Bochi lebih banyak. Menurut catatan, pemain yang pernah dipinjamkan Persipura ke klub Timor Leste, Carsae FC, ini mengumpulkan 14 gol dari 55 caps bersama Timnas Indonesia.

Video Populer

Foto Populer