Sukses


Direktur Madura United: Andai Kompetisi Dilanjutkan, Tidak Ada Orang Beli Tiket

Bola.com, Madura - Direktur Madura United Haruna Soemitro kembali melontarkan wacana menarik soal penghentian total semua strata kompetisi sepak bola di Indonesia, utamanya Shopee Liga 1 2020.

Haruna Soemitro memaparkan data dan fakta dari kacamata ekonomi yang dihadapi masyarakat di Tanah Air sebagai imbas merebaknya pandemi virus corona.

"Saat ini kondisi ekonomi masyarakat sedang terpuruk. Orang berdagang apa saja tak laku, karena daya beli warga turun. Banyak orang tak punya penghasilan memadai akibat mereka di-PHK," kata Haruna.

"Kalau kompetisi dilanjutkan, saya yakin tak ada orang beli tiket untuk nonton pertandingan. Jika mereka punya uang, lebih baik untuk makan daripada nonton sepak bola," lanjutnya.

Apalagi, lanjut Haruna Soemitro, jika PSSI dan PT LIB memutar kembali kompetisi mulai bulan Juli, itu merupakan periode puncak kebutuhan ekonomi bagi masyarakat.

"Kini 15 hari lagi bulan Ramadhan. Kemudian akhir Juni disusul Idul Fitri. Ini momentum masyarakat butuh dana banyak. Saya kira ini masa prihatin bagi saudara-saudara muslim di Indonesia, karena mereka akan merayakan Hari Raya di tengah impitan ekonomi," Haruna menuturkan.

"Sudah lah. Semua orang yang terlibat di sepak bola harus ikhlas dan legawa kompetisi tahun ini disetop total. Lupakan sepak bola, mari kita pikirkan kesehatan dan jiwa masing-masing. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari Corona. Kita mulai tata lagi kompetisi tahun depan lebih bagus dengan semangat baru," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Empati untuk Kepolisian dan TNI

Sementara memasuki bulan Juli, tambah Haruna Soemitro, tiap orangtua yang memiliki anak usia sekolah juga butuh dana operasional lebih besar lagi.

"Juli masuk tahun ajaran baru sekolah. Anak-anak butuh seragam, sepatu, dan alat-alat sekolah. Bagi orangtua yang punya anak kuliah di universitas perlu dana lebih banyak lagi," Haruna menerangkan.

"Sementara penonton sepak bola di Indonesia mayoritas usia sekolah dan kuliah. Tak semua penonton itu produktif, artinya untuk beli tiket pertandingan masih minta ke orang tua," lanjutnya.

Lebih lanjut Haruna Soemitro juga merasa empati kepada aparat kepolisian dan TNI yang saat ini bekerja keras menangani Covid-19. Jika kompetisi diteruskan lagi akan menambah beban kelelahan bagi aparat keamanan.

"Saya yakin selain tenaga medis, bapak-bapak polisi dan TNI juga ikut kerja keras menangani virus corona ini," Haruna menjelaskan.

"Beban petugas keamanan ini akan makin bertambah jika Pemerintah mengizinkan mudik bagi rakyat Indonesia. Nah, kasihan bapak-bapak bila nanti mereka terjun lagi untuk mengamankan pertandingan. Sudah lah sepak bola berhenti dulu," tambahnya.

Video Populer

Foto Populer