Sukses


Rahmad Darmawan dan 2 Momen Hampir Akhiri Penantian Timnas Indonesia di SEA Games

Bola.com, Jakarta - Rahmad Darmawan merupakan seorang pelatih yang punya beberapa torehan prestasi dalam kariernya membesut sebuah klub. Bahkan di level tim nasional, pelatih yang kini menangani Madura United itu pernah dua kali hampir mengakhiri penantian panjang Timnas Indonesia di SEA Games.

Rahmad Darmawan ditunjuk menangani Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 setelah sebelumnya menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia pada tahun yang sama. Pengalamannya membawa Persipura Jayapura menjuarai Liga Indonesia 2005 dan Sriwijaya FC pada Liga Indonesia 2007-2008 membuatnya memang layak untuk bisa menjajal peruntungan sebagai pelatih kepala di tim nasional kategori umur.

Apalagi tak hanya itu saja prestasinya di level klub. Selain membawa Sriwijaya FC menjuarai Liga Indonesia 2007-2008, pelatih yang karib disapa RD itu juga membawa tim tersebut menjuarai Copa Indonesia pada musim yang sama, dan dua musim berikutnya secara berturut-turut.

Setelah ditunjuk menjadi pelatih kepala untuk Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2011 di Jakarta, Rahmad menggelar pemusatan latihan dan berhasil mengumpulkan para pesepak bola muda terbaik di Tanah Air. Mulai dari Kurnia Meiga, Andritany Ardhiyasa, Egi Melgiansyah, Okto Maniani, Andik Vermansah, Ferdinand Sinaga, Titus Bonai hingga Patrich Wanggai.

Para pemain muda itu pun memperlihatkan performa yang luar biasa saat laga pertama. Titus Bonai, Patrich Wanggai, Gunawan Dwi Cahyo, Andik Vermansah, dan Ramdani Lestaluhu mencetak kemenangan besar 6-0 atas Kamboja.

Duet Papua di lini depan pun begitu menjanjikan. Setelah Patrich Wanggai mencetak dua gol dan Titus Bonai mencetak satu gol ke gawang Kamboja, keduanya mencetak masing-masing satu gol saat Indonesia menang 2-0 atas Singapura di laga selanjutnya.

Bahkan Thailand pun menjadi korban selanjutnya dari keganasan Timnas Indonesia U-23. Tim Garuda Muda menang 3-1 dalam laga itu, di mana Titus Bonai dan Patrich Wanggai lagi-lagi mencetak gol untuk Indonesia selain gol yang dicetak Ferdinand Sinaga.

Namun, Timnas Indonesia harus puas lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A. Kekalahan tipis 0-1 dari Malaysia di pertandingan terakhir fase grup membuat tim asuhan RD itu harus menghadapi tim kuat, Vietnam, di babak empat besar.

Video

2 dari 4 halaman

Rematch yang Tidak Berjalan Mulus

Melangkah ke semifinal dan menghadapi Vietnam tentu bukan perkara mudah bagi Timnas Indonesia U-23. Namun, dengan dukungan penuh suporter yang ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Patrich Wanggai dan Titus Bonai membawa Tim Garuda mampu meraih kemenangan 2-0 dan mendapatkan kesempatan untuk rematch di laga puncak.

Ya, pada pertandingan semifinal lainnya, Malaysia mampu memastikan tiket di laga final setelah menang tipis 1-0 atas Myanmar. Aroma pembalasan kekalahan di fase grup pun digadang-gadang oleh Tim Garuda.

Dalam pertandingan final, upaya pembalasan pun dimulai lewat gol yang dicetak Gunawan Dwi Cahyo saat laga baru berjalan lima menit. Namun, keunggulan satu gol tidak menjamin kemenangan Timnas Indonesia.

Malaysia mampu membalas melalui gol Mohamad Asraruddin Putra Omar pada menit ke-35. Pertandingan final sarat gengsi ini pun berjalan sangat keras. Total ada delapan kartu kuning keluar dari saku wasit dalam pertandingan yang akhirnya harus ditentukan melalui drama adu penalti.

Sayang dalam adu tos-tosan itu, Gunawan Dwi Cahyo yang mencetak gol ke gawang Malaysia gagal melakukan tugasnya sebagai eksekutor kedua dengan baik. Namun, peluang Indonesia masih terbuka setelah eksekutor ketiga Malaysia, Mohamad Fandi Othman juga gagal menembus gawang Kurnia Meiga.

Hanya saja kegagalan Ferdinand Sinaga sebagai eksekutor terakhir Timnas Indonesia harus menunda pesta juara sekaligus menggagalkan upaya mengakhiri penantian panjang selama 20 tahun sejak terakhir kalinya Tim Garuda meraih emas di SEA Games 1991 Filipina.

Setelah kegagalan meraih medali emas di SEA Games 2011, Rahmad Darmawan pun mundur. Surat pengunduran dirinya diantar oleh sahabat RD yang sekaligus merupakan agen pemain, Eddy Syahputra, ke kantor PSSI yang saat itu berada di kawasan SUGBK.

"Saya baru saja mengantarkan surat pengunduran diri Pak Rahmad Darmawan sebagai pelatih Timnas U-23. Surat yang ditujukan kepada Sekjen PSSI itu diterima oleh Direktur Alih Status Arya, kemudian diteruskan kepada Sekretaris Ketua Umum PSSI Ibu Dewi Larasati," ungkap Eddy Syahputra.

"Dia ungkapkan alasannya hanya seperti itu, dan tidak ada alasan lain yang dia kemukakan secara gamblang. Intinya dia merasa gagal mempersembahkan medali emas di SEA Games," ujarnya.

Pelatih Timnas SEA Games 2011 dan 2013, Rahmad Darmawan, saat mengisi acara diskusi Bincang Taktik di Gedung KMK Online, Jakarta, Kamis (10/8/2017). Diskusi mengangkat tema

Enam tahun kemudian, Rahmad Darmawan mengaku sempat tidak bisa tidur karena kekalahan di laga puncak yang digelar di SUGBK itu.

"SEA Games 2011 buat saya adalah ajang yang sangat menarik karena momen itu jadi tugas saya untuk pertama kali sebagai pelatih Timnas Indonesia. Walaupun tim U-23, tapi itu sangat berarti bagi saya. Banyak hal baru yang berbeda dibanding ketika saya melatih di klub," ujar RD pada 10 Agustus 2017.

"Saya memiliki materi pemain yang sangat bagus pada 2011. Dari lini belakang hingga striker adalah pemain-pemain muda terbaik. Pada era ini Indonesia banyak memiliki penyerang bagus seperti Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, Patrich Wanggai. Saya punya banyak pilihan pemain pada waktu itu.

"Hanya saja, persiapan yang kurang membuat periodesasi latihan tidak maksimal. Imbasnya, kondisi fisik pemain tidak optimal ketika menjalani partai puncak melawan Malaysia. Ketika melawan Malaysia level fitnes kita menurun dan harus kalah melalui adu penalti."

"Jujur kegagalan itu sempat membuat saya tak bisa tidur selama dua hari. Saya kemudian mengenang pada tahun 1991 ketika saya punya kans masuk timnas, tapi di sisi lain harus meninggalkan pelatnas karena mengikuti pendidikan militer. Pada saat final, saya menonton rekan-rekan saya dari markas tentara."

"SEA Games 1991, setidaknya saya pernah merasakan gemblengan Anatoli Polosin. Masih kuat dalam ingatan, kami berlatih fisik di gunung dengan semak-semak di kanan dan kiri kami."

3 dari 4 halaman

Kesempatan Kedua di SEA Games 2013

Ketika Timnas Indonesia akan berlaga di SEA Games 2013, Rahmad Darmawan kembali. RD ditunjuk oleh KONI untuk membentuk Tim Garuda Muda yang akan turun di pesta olahraga Asia Tenggara yang digelar di Myanmar itu.

KONI Pusat saat itu yang menunjuk langsung RD untuk menangani Tim Garuda Muda sejak masa persiapan. RD mengaku untuk kali ini dirinya kesulitan untuk mencari pemain yang dibutuhkan.

"Pada 2013 Indonesia kembali mempercayai saya sebagai pelatih. Pada tahun ini ada kondisi yang berbeda, kami waktu untuk persiapan, tetapi saya mengalami kesulitan mencari pemain depan. Pada waktu itu ada Ferinando Pahabol, Sunarto, dan hanya Yandi Sofyan yang murni striker," ujar RD pada 10 Agustus 2017.

Benar saja. Timnas Indonesia U-23 hanya mampu menang tipis 1-0 atas Kamboja dalam laga pertama mereka di Grup B. Yandi Sofyan menjadi pahlawan kemenangan Tim Garuda Muda lewat golnya pada menit ke-53.

Bahkan ketika menghadapi Thailand di laga kedua, Indonesia menyerah 1-4. Tim Garuda Muda tertinggal 0-4 terlebih dulu sebelum Andri Ibo mencetak gol hiburan pada masa injury time.

Apesnya lagi, Timnas Indonesia U-23 harus bermain imbang tanpa gol menghadapi Timor Leste di laga ketiga. Angan-angan untuk melangkah ke semifinal pun jadi makin berat. Beruntung, setelah itu Myanmar hanya bermain imbang 1-1 dengan Thailand.

Otomatis pertemuan Timnas Indonesia dan Myanmar menjadi penentu. Tim Garuda wajib menang atas Myanmar karena hanya berbekal empat poin. Sementara Myanmar sudah mengoleksi tujuh poin.

Hingga akhirnya gol tunggal Alfin Tuasalamony dari titik putih mengantar Tim Garuda menang 1-0 atas tim tuan rumah sekaligus memastikan diri lolos ke semifinal setelah unggul head to head dari Myanmar yang memiliki jumlah poin yang sama.

"Kami Kalah telak dari Thailand pada penyisihan, tapi kami bangkit dan main bagus melawan Myanmar hingga lolos ke semifinal dan bertemu Malaysia," ujar RD.

4 dari 4 halaman

Bungkam Malaysia dan Kembali Gagal karena Thailand

Langkah Timnas Indonesia ke semifinal SEA Games 2013 cukup berat. Terasa makin berat setelah Indonesia dipastikan menghadapi Malaysia di babak empat besar. Kenangan pahit dalam dua laga kontra Malaysia di SEA Games 2011 masih membekas dan RD yang juga merupakan pelatih kepala tak ingin terpengaruh dengan kondisi itu.

"Para pemain tak perlu mengingat-ingat lagi kekalahan dua tahun silam. Fokus saja ke depan. Anggap saja hal itu sudah menjadi bagian dari masa lalu. Pada semifinal SEA Games 2013 mari kita bersama songsong era baru," ujar Rahmad Darmawan kala itu.

Akhirnya Tim Garuda Muda mampu membalas kekalahan pahit mereka dua tahun sebelumnya. Melalui skema yang sama, yaitu drama adu penalti, Timnas Indonesia U-23 melangkah ke partai puncak.

Gol Bayu Gatra pada menit ke-32 membawa Timnas Indonesia U-23 unggul lebih dulu. Namun, Malaysia mampu membalas pada menit ke-86 melalui gol Thamil Arasu yang memaksa laga diteruskan menuju perpanjangan waktu dan ditentukan melalui drama adu penalti.

Kegagalan dua penendang pertama Malaysia sudah menjadi mimpi buruk bagi tim lawan. Meski Manahati Lestusen yang menjadi eksekutor ketiga Indonesia juga gagal, Timnas Indonesia akhirnya mengakhiri drama adu penalti dengan skor 4-3 untuk melangkah ke final.

"Partai semifinal sangat mendebarkan dan saya lega Indonesia mengalahkan Malaysia. Bagi saya yang penting tidak kalah dengan Malaysia," ujar RD.

Keinginan untuk meraih medali emas SEA Games kembali menggebu. Namun, rasa tegang pasti muncul setelah dalam laga semifinal lainnya, Thailand memastikan diri menjadi lawan Indonesia di partai puncak setelah menang 1-0 atas Singapura.

Kekalahan telak di fase grup tentu menjadi faktor penting yang memengaruhi mental pemain Timnas Indonesia. Namun, Manahati Lestusen dkk. mampu bermain cukup baik pada laga puncak.

Sayang, gol tunggal Sarawut Masuk pada menit ke-21 cukup untuk menggagalkan mimpi Timnas Indonesia untuk meraih medali emas SEA Games 2013. RD untuk kedua kalinya secara berturut-turut harus puas mempersembahkan medali perak untuk Indonesia.

Video Populer

Foto Populer