Sukses


Pesona Hansamu Yama, Benteng Tangguh yang Jadi Langganan di Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Hansamu Yama merupakan bek tangguh yang kerap tampil bersama Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Memiliki postur tubuh ideal membuat Hansamu menjadi andalan di lini belakang.

Perjalanan karier Hansamu Yama sebagai pemain dimulai ketika masih duduk di bangku kelas dua SMA. Ketika itu, Hansamu bahkan harus mengorbankan pendidikannya demi bergabung dengan tim Deportivo Indonesia.

Hansamu Yama yang saat itu berusia 17 tahun, menempa pendidikan di Uruguay selama setahun. Penampilan apik dan skill individu yang dimilikinya mencuri perhatian pelatih Indra Sjafri.

"Banyak sekali pengalaman yang saya dapat, terutama menjadi seorang pribadi yang mandiri di sana kami diajarkan hidup mandiri, disiplin, dan kekeluargaan antarpemain," kata Hansamu Yama.

Hansamu kemudian dipanggil untuk membela Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF 2013. Pemain kelahiran Mojokerto, 16 Januari 1995 itu bergabung dengan Tim Garuda Muda tiga pekan sebelum kick-off.

Hansamu Yama mampu menunjukkan kualitasnya sehingga menjadi andalan Indra Sjafri di jantung pertahanan Timnas Indonesia U-19. Berkat penampilan apiknya yang didukung pemain lain, Timnas U-19 hanya kebobolan lima kali dan meraih tiket semifinal Piala AFF dengan status runner-up.

Pada semifinal dan final, Hansamu Yama tampil gemilang dan menjaga kesucian lini pertahanan. Timnas Indonesia U-19 akhirnya menjadi juara Piala AFF U-19 2013 setelah menang 7-6 atas Vietnam melalui drama adu penalti.

"Coach Indra melengkapi ilmu yang saya dapat dari Uruguay dan membantu saya mengaplikasikannya di Piala AFF U-19 waktu itu. Di mata saya, beliau orang yang disiplin dan tegas," ujar Hansamu Yama.

Sejak saat itu, Hansamu Yama selalu menjadi andalan Indra Sjafri di lini belakang Timnas Indonesia U-19. Sampai 2014, sebanyak 25 pertandingan telah dimainkan Hansamu Yama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Ditempa Barito Putera, Berkembang di Persebaya

Setelah tampil mengesankan bersama Timnas Indonesia U-19, Hansamu Yama kemudian bergabung dengan Barito Putera yang menjadi klub profesional pertamanya. Hansamu Yama semakin matang sebagai pemain belakang.

Posturnya yang menyentuh angka 181 cm membuat Hansamu sering terlibat duel udara dalam menghalau serangan lawan. Hansamu kemudian menjelma sebagai bek tangguh bersama Barito Putera.

Tercatat, dia Tampil sebanyak 59 kali dan berhasil mencetak tiga gol. Namun, penyesalan terbesar Hansamu Yama adalah belum mampu memberikan gelar buat Barito Putera.

"Barito akan selalu istimewa karena jadi klub profesional pertama saya. Bersama Barito Putera saya bisa belajar lebih banyak soal sepak bola Indonesia, akan tetapi sayangnya saya belum bisa memberikan gelar," ucap Hansamu.

Pada 2019, Hansamu Yama kemudian melanjutkan petualangannya dengan bergabung bersama Persebaya. Kualitasnya sebagai pemain belakang semakin terasah di Tim Bajul Ijo. Apalagi tak banyak pemain lokal yang mampu menjadi benteng tangguh untuk klub sebesar Persebaya.

"Akhirnya saya bergabung dengan tim impian saya sejak kecil, yaitu Persebaya. Bisa dibilang, salah satu impian saya telah terwujud hari ini. Mohon doanya buat saya ke depan bersama Persebaya," ucap Hansamu.

Hansamu Yama seakan mengingatkan publik pada sosok Hamka Hamzah. Keduanya memiliki kesamaan sebagai bek tengah dan juga memiliki postur tubuh yang tinggi serta jiwa kepemimpinan.

Hansamu Yama saat ini masih menjadi pilihan utama Aji Santoso di Persebaya. Sejauh ini, pemain berusia 25 tahun itu sudah tampil sebanyak 22 kali untuk Persebaya.

3 dari 3 halaman

Kapten dan Langganan Timnas Indonesia

Hansamu Yama menandai debutnya di Timnas Indonesia pada 3 Desember 2016. Kala itu, pelatih Alfred Riedl memercayakan lini belakang Tim Garuda kepada Hansamu di Piala AFF 2016.

Kepercayaan Alfred Riedl dibayar tuntas oleh Hansamu Yama. Pada laga pembuka melawan Vietnam itu, dia juga mencetak gol debutnya sekaligus mengantarkan Timnas Indonesia meraih kemenangan 2-1.

"Hansamu Yama bermain sangat bagus. Dia dapat mematikan pemain depan Vietnam yang sangat bagus yang bernomor 9," kata Riedl.

Sepanjang Piala AFF 2016, Hansamu Yama tercatat tampil sebanyak empat kali dan sukses mencetak dua gol. Sayangnya, Timnas Indonesia gagal juara karena kalah agregat 2-3 dari Thailand pada partai final.

Hansamu Yama kemudian semakin sering dipanggil Timnas Indonesia. Bahkan, ketika dilatih Luis Milla dirinya didapuk menjadi kapten pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

"Bagi saya, Hansamu merupakan pemain yang berpengalaman karena pernah bermain di timnas senior. Saya ingin lebih mengenal lebih dekat lagi dengan dia," ujar Luis Milla.

Bek Timnas Indonesia, Hansamu Yama, mengamati rekannya saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Pesona Hansamu Yama kemudian berlanjut dengan menghipnotis pelatih Simon McMenemy. Penampilan konsisten Hansamu Yama bersama Barito Putera dan Persebaya membuat Simon memanggilnya ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Meskipun sering mendapatkan panggilan di Timnas Indonesia, Hansamu pilih merendah. Dia kini memiliki tekad untuk membantu Timnas Indonesia dan Persebaya menjadi juara.

"Itu sudah rezeki menurut saya. Bukan faktor saya pemain bagus karena banyak juga pemain yang lebih bagus dari saya. Harapan saya kedepan, ingin meraih gelar juara bersama Timnas Indonesia dan Persebaya," tegas Hansamu Yama.

Secara keseluruhan, Hansamu Yama sudah tampil sebanyak 21 kali untuk Timnas Indonesia. Dengan usia yang baru menyentuh 25 tahun, maka Hansamu menjadi aset berharga buat Timnas Indonesia.

Video Populer

Foto Populer