Sukses


Menpora Enggan Ikut Campur Konflik Internal PSSI

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, enggan ikut campur dengan konflik internal yang kabarnya sedang memanas di PSSI. Zainudin memperingatkan agar hal itu tak mengganggu persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

PSSI kabarnya sedang memanas setelah Ratu Tisha mengundurkan diri sebagai posisi Sekretaris Jenderal. Pemantiknya adalah rencana pemilihan Maaike Ira Puspita sebagai pengganti Ratu Tisha.

Maaike Ira Puspita merupakan Wakil Sekjen PSSI yang kebetulan adik ipar dari Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Wacana tersebut sempat mengapung ketika Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Somantri, menyatakan ada kemungkinan hal itu bisa terjadi.

Namun, belakangan PSSI menunjuk Yunus Nusi sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal.

Selain itu, nada sumbang juga menghampiri PSSI setelah Cucu Somantri yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru membawa anaknya masuk ke perusahaan yang menjadi operator kompetisi sepak bola profesional di Indonesia itu. Cucu Somantri memberikan jabatan kepada putranya, Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager PT LIB.

Zainudin Amali menegaskan Pemerintah tidak bisa ikut campur untuk menyelesaikan konflik internal di tubuh PSSI. Berkaca pada tragedi pembekuan 2015, Zainudin Amali yakin hal itu tak perlu terulang di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan.

"Itu urusan internal PSSI, tentu Pemerintah tidak bisa ikut campur. Secara pribadi saya masih melihat teman-teman pengurus PSSI bisa mengatasi setiap permasalahan yang muncul," kata Zainudin Amali, Senin (27/4/2020).

"Dulu saja masalah malah lebih berat bahkan sempat dibekukan oleh FIFA, akan tetapi akhirnya bisa diselesaikan. PSSI adalah organisasi olah raga yang sudah cukup dewasa dan usianya saja sudah 90 tahun. Jadi saya masih berkeyakinan federasi sepak bola kita masih bisa mempersiapkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 nanti," tegas Zainudin Amali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Aroma Nepotisme

Dua kasus di atas tentu saja membuat masyarakat kecewa dengan sikap PSSI. Adanya aroma nepotisme tersebut dianggap menjadi sebuah kemunduran yang terjadi di PSSI saat ini.

Padahal, publik menaruh harapan tinggi terhadap kepemimpinan Mochamad Iriawan di PSSI. Penyebabnya adalah situasi yang ada di PSSI tak sesuai dengan janji Mochamad Iriawan semasa kampanye pemilihan Ketua Umum 2019-2023, yakni memajukan sepak bola Indonesia.

"Saya siap mewakafkan diri untuk sepak bola. Nantinya saya akan bersinergi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan sepak bola," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule pada November 2019.

Video Populer

Foto Populer