Sukses


Menikmati Ramadhan di Surabaya, Bek PSS Ceritakan Kondisi PSBB di Kampung Halaman

Bola.com, Surabaya - Bek PSS Sleman, Asyraq Gufron Ramadhan, sudah berada di kampung halamannya, Surabaya, yang juga menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Selasa (28/4/2020). Asyraq Gufron pun bercerita mengenai kondisi di kampung halamannya itu selama PSBB.

Surabaya dan sekitarnya telah menerapkan PSBB sejak Selasa (28/4/2020). Upaya ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerapkan PSBB Surabaya Raya yang berlangsung selama 14 hari ke depan, hingga 11 Mei 2020. Beberapa sudut di perbatasan Surabaya, seperti Sidoarjo dan Gresik, juga dijaga petugas yang melakukan screening terhadap warga yang hendak masuk ke Surabaya.

Aktivitas warga Kota Pahlawan begitu dijaga, termasuk pembatasan menggunakan kendaraan dan jam malam. Asyraq Gufron Ramadhan berbagi cerita kepada Bola.com tentang situasi PSBB yang dilakukan di kampung halamannya.

Gufron tinggal di kawasan Tandes, Kota Surabaya. Ia pulang ke rumah setelah skuat PSS diliburkan sejak akhir Maret 2020 lalu. Ia mengaku aktivitasnya memang lebih banyak dilakukan di rumah, terutama setelah adanya status PSBB Surabaya.

"Mulai ada pengaruhnya setelah Surabaya menerapkan PSBB, terutama untuk kendaraan bermotor. Mobil hanya bisa diisi penumpang depan dan belakang. Tidak boleh bersebelahan, bisa dihentikan petuga nanti," terang Gufron kepada Bola.com, Kamis (30/4/2020).

"Saya sempat keluar rumah, tapi tidak sampai keluar dari Kecamatan Tandes. petugas dinas perhubungan, polisi, satpol PP, linmas, saling membantu. Menurut saya positif karena memang sekarang kita semua harus berpikir lebih panjang, lebih baik mencegah," ungkapnya bek PSS Sleman itu.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Video

2 dari 2 halaman

Rutin Berlatih Singkat

Meski kompetisi Shopee Liga 1 dihentikan dan saat ini sedang fokus menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Gufron tetap menyempatkan diri berlatih. Dengan durasi hanya 30 menit untuk mencari keringat, sudah cukup baginya untuk menjaga kebugaran.

"Latihan setiap jam 16.00 sore, setengah jam saja, lalu dilanjutkan buka puasa. Kalau malam biasanya masih bisa futsal, kadang juga tenis meja dengan teman-teman di kampung," ungkap pemain PSS Sleman kelahiran Surabaya, 9 Februari 1996, itu.

"Latihan lebih untuk menjaga kondisi fisik saja, untuk menjaga keseimbangan, kelenturan, dan kelincahan," jelas mantan pemain Persis Solo ini.

Video Populer

Foto Populer