Bola.com, Jakarta - Mayoritas peserta meminta Shopee Liga 1 untuk dibatalkan. Demikian kesimpulan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terhadap respons dari setiap klub terkait kelanjutan kompetisi.
Pada 29 April lalu, PT LIB mengedarkan surat korespondensi kepada seluruh kontestan Shopee Liga 1 dan Liga 2 untuk meminta masukan. Jawaban dari masing-masing klub ditampung hingga 1 Mei 2020.
Baca Juga
3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Tampil Ciamik saat Tumbangkan Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024
4 Momen Epic Timnas Indonesia U-23 Pulangkan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Ernando Joget Cosplay Emi Martinez
3 Kunci Sukses Timnas Indonesia U-23 Memulangkan Korea Selatan dari Piala Asia U-23 2024: Mental Pemenang!
Advertisement
Hasilnya, lebih banyak tim yang menyarankan kompetisi untuk ditiadakan dibanding harus kembali digelar namun menunggu keputusan Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
"Lebih banyak klub, termasuk dari Shopee Liga 1, yang berharap kompetisi dihentikan saja. Mereka ingin menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah tentang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Yang lainnya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada PSSI," ujar Direktur Operasional PT LIB, Sujarno dinukil dari Antara.
Adapun, Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia akan berakhir pada 29 Mei mendatang. PSSI sebelumnya berencana untuk menggulirkan kompetisi pada 1 Juli 2020 jika status tersebut tidak diperpanjang.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Video
Usulkan Turnamen
Sebagai pengganti kompetisi, sejumlah klub mengajukan usul. PT LIB disarankan untuk menggelar turnamen untuk mengisi jadwal 2020.
Turnamen tersebut dapat menjadi kesempatan bagi para pemain untuk kembali merasakan atmosfer pertandingan sekaligus menjaga kebugaran.
Advertisement
Selain itu, turnamen juga bisa sebagai wadah pemanasan sebelum kembali berkompetisi pada tahun depan. Para pemain pun juga tidak kehilangan mata pencaharian.
Advertisement