Sukses


Bhayangkara FC Menolak Rencana Pemotongan Dana Subsidi Liga 1 2020

Bola.com, Jakarta - Rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memotong dana subsidi klub peserta Shopee Liga 1 2020 menuai reaksi keras. COO Bhayangkara FC, Sumardji, menyebut pihaknya sama sekali tidak setuju dengan rencana tersebut karena merugikan klub.

PT LIB berkirim surat ke PSSI terkait penghentian kompetisi Shopee Liga 1 2020. Selain itu, PT LIB juga berencana untuk memangkas dana subsidi yang diterima klub Liga 1, yakni menjadi Rp350 juta dari Rp520 juta, sedangkan Liga 2 dari Rp250 juta menjadi Rp100 juta.

Sumardji menyebut pemotongan dana subsidi tersebut akan makin menyulitkan klub. Apalagi dana sponsor sudah tak ada lagi yang masuk dan mereka masih memiliki kewajiban membayar gaji pemain dan pelatih sebesar 25 persen.

"Ya jangan dipotonglah. Kami saat ini sudah habis-habisan untuk tim. Sebenarnya semua tim juga pasti berharap dari dana subsidi yang diberikan PT LIB tersebut untuk membantu kebutuhan dari tim itu," kata Sumardji, Rabu (6/5/2020).

"Sekarang sponsor sudah tidak ada yang masuk karena pandemi virus corona ini. Namun, kami masih memiliki kewajiban untuk bisa membayar gaji pemain dan itu harus kami bayarkan. Kalau memang dipotong, kami pasti akan sangat dirugikan," tegas Sumardji.

Reaksi keras yang dilakukan Bhayangkara FC juga mendapatkan dukungan dari PSSI. Organisasi pimpinan Mochamad Iriawan itu menolak rencana PT LIB terkait pemotongan dana subsidi untuk klub-klub Indonesia di Liga 1 dan Liga 2.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Diputuskan Jumat (8/5/2020)

PSSI bakal membahas rencana pemangkasan dana subsidi klub Liga 1 dan Liga 2 seperti yang diusulkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan Anggota Eksekutif (Exco) pada Jumat (6/5/2020). Selain itu, dalam rapat yang digelar virtual itu juga bakal diputuskan nasib kompetisi musim ini.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berharap dalam rapat nanti bisa diambil keputusan yang tidak merugikan siapa pun. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu sadar situasi saat ini sedang merugikan seluruh pihak.

"Kami akan melihat apakah Liga 1 dan Liga 2 ada kesulitan, apakah ada masalah finansial, dan sebagainya. Ini masalahnya cukup kompleks, misalnya soal kontrak pemain, pelatih. Itu harus dikaji dengan betul-betul," tegas Iwan Bule itu.

Video Populer

Foto Populer