Sukses


Arema FC Tak Ingin Dicap sebagai Klub Memaksa Shopee Liga 1 2020 Disetop Total

Bola.com, Jakarta - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo bersuara meluruskan berita yang berkembang, seakan-akan klubnya mendorong PT Liga Indonesia Baru maupun PSSI menghentikan kompetisi Shopee Liga 1 2020.

Yang benar menurut Ruddy, Tim Singo Edan menjadi salah satu klub yang menguatkan usul atas adanya opsi tersebut. Mereka sama sekali menggagas utama wacana pengentian kompetisi.

"Arema FC tidak pernah mengirim surat secara resmi untuk meminta kompetisi dihentikan," beber Ruddy Widodo ke sejumlah media di Malang, Kamis (14/05/20).

"Kalau dimintai usul iya, karena itu kesimpulan dari hasil diskusi teman-teman di grup manajer. Jadi, kami mengirim surat resmi untuk digelarnya RUPS untuk membahas, di mana salah satunya poin tentang kemungkinan penghentian kompetisi," timpalnya lagi.

Penghentian kompetisi memang menjadi salah satu opsi yang muncul, selain menggantinya dengan turnamen dan memulai dengan musim yang baru.

Namun kembali lagi, keputusan akhir lanjut atau tidaknya Shopee Liga 1 2020, berada di ranah PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia, maupun LIB sebagai operator kompetisi. Arema tidak ingin mencapuri lebih dalam urusan yang satu ini.

Klub berlogo singa mengepal ini pesimistis kompetisi bakal bisa kembali digelar sesuai rencana awal PSSI.

"Menurut saya kok sepertinya nggak bisa dilanjutkan dalam waktu dekat," kata Ruddy Widodo.

Menurut Ruddy, ada sejumlah alasan di balik rasa pesimistisnya tersebut. Salah satunya, sambung pria berusia 48 tahun ini, adalah masih belum tuntasnya upaya-upaya penanggulangan virus Corona.

"Di Malang sendiri kan ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai 30 Mei. Ini paling cepat," tutur Ruddy.

"Kita doakan saja kurva penyebaran virus corona sudah menurun. Kalau belum menurun dan BNPB menambah masa tanggap darurat bencana, berarti kan liga tidak bisa dimainkan sesuai rencana," ia menambahkan.

 

 

Video

2 dari 2 halaman

Berat Dilanjutkan dalam Waktu Dekat

Lebih lanjut, Ruddy menyebut, jika sudah lewat tenggat, 29 Mei, tak akan ada bedanya kompetisi tertunda sepekan atau sebulan. Sangat berat bagi klub untuk memulai lagi.

"Jadi kalau misal BNPB menambah waktu tanggap darurat bencana sepekan saja, kami sudah nggak mungkin bisa meneruskan liga. Berat buat klub," tegasnya.

Kendati pesimistis kompetisi bisa kembali digulirkan, Ruddy tak mau mendahului PSSI. Ia mengaku tetap menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada federasi sepak bola Indonesia tersebut.

"Yang berhak memutuskan itu PSSI. Kami sejauh ini menunggu saja keputusan PSSI seperti apa," ucapnya.

Lebih lanjut, Ruddy pun mengapresiasi PSSI, yang juga menunggu ketetapan BNPB, sebelum menentukan status kompetisi. Menurutnya, hal ini merupakan hal yang sangat tepat.

"Dalam memutuskan segala sesuatu diperlukan alasan yang kuat. Saya rasa, keputusan PSSI untuk menunggu BNPB ini sangat tepat," papar Ruddy.

 

Video Populer

Foto Populer