Bola.com, Jakarta - Riko Simanjuntak tidak pernah minder dengan kondisi fisiknya. Postur tubuhnya hanya mencapai 158 cm. Namun, winger berusia 28 tahun tersebut memanfaatkan kekurangannya itu menjadi kelebihan.
Sebagai pemain bertubuh mungil, Riko Simanjuntak punya kecepatan di atas rata-rata. Berkat kemampuannya itu pula, pemain Persija Jakarta ini bisa sukses di level klub dan berhasil menembus Timnas Indonesia.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persita Waspadai Kebangkitan Persik Meski Baru Saja Dihajar Bhayangkara FC 0-7
Duel Harry Kane Vs Jude Bellingham Warnai Semifinal Liga Champions 2023 / 2024: Ketika Senior Berhadapan dengan Junior
Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Mungkin Absen di Laga Terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024: Demi Siap Tampil di Perempat Final
Advertisement
"Sempat ada keluarga, bilang seperti itu karena postur saya. Dibilang, saya hanya bermain sepak bola di kampung saja. Tapi buat saya, makin banyak yang meremehkan saya seperti itu, saya tidak dendam," ujar Riko dalam perbincangannya dengan Hamka Story 23 di YouTube.
"Saya menjadikannya motivasi tambahan, semangat, dan menunjukkan ke mereka bahwa saya bisa," imbuh mantan pemain PSMS Medan tersebut.
Saat menginjak bangku SMA, Riko telah berkeliling Sumatera Utara untuk bermain sepak bola antarkampung alias tarkam. Mulai dapat penghasilan sendiri, pemain asal Pematangsiantar ini mampu membiayai biaya sekolah.
"Karena waktu saya kelas 1 SMA, saya sudah membayar uang sekolah sendiri. Saya komitmen dengan orang tua dan tanggung jawab di sekolah. Namun, saya ingin sukses di sepak bola," tutur Riko Simanjuntak.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Ditolak Seleksi di PSM
PSMS Medan menjadi klub profesional pertama Riko Simanjuntak pada 2012-2013. Setelah itu, pemain kelahiran 26 Januari 1992 itu mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi bersama PSM Makassar.
Selama tiga hari menjalani proses seleksi, Riko mengaku mampu tampil baik dan mengundang decak kagum pendukung PSM. Akan tetapi, manajemen tim berjulukan Pasukan Ramang itu memulangkannya dengan bahasa halus.
Advertisement
"Saat seleksi di PSM, saya ditanya, pemain sepak bola atau bukan? Saat seleksi, saya sering mencetak gol. Setiap baca berita, selalu ada nama saya yang difavoritkan," kata Riko.
"Saya makin optimistis mudah-mudahan rezekinya di sini. Selanjutnya, manajemen bilang ke saya bahwa seleksi saya sudah selesai. Mereka ingin mencari pemain di posisi lain. Begitu bahasanya. Tapi setelah itu, saya menjadi makin termotivasi," ucapnya.
Advertisement