Sukses


Kisah Juan Paez, Pelatih yang Menyelamatkan Persib dari Degradasi Lalu Merasa Tersakiti

Bola.com, Bandung - Nama Juan Antonio Paez asal Chile tentu akan diingat oleh para bobotoh Persib Bandung. Pelatih yang akrab disapa Paez ini mampu menyelamatkan Persib dari jurang degradasi pada musim 2003 melalui babak play-off.

Persib mendatangkan Paez setelah mengalami periode sulir pada Liga Indonesia 2003 di bawah asuhan pelatih asal Polandia, Marek Sledzianowski.

Di bawah asuhan Marek, dalam 12 laga, Persib tak meraih kemenangan. Persib pun masuk zona degradasi. Manajemen lalu melengserkan Marek pada paruh musim kompetisi.

Paez mendapatkan tugas berat yakni mengeluarkan Persib dari zona degradasi. Persib akhirnya selamat setelah melalui babak play-off melawan PSIS Semarang, PSIM Yogyakarta, dan Perseden Denpasar.

Sukses mencapai target, kontrak Paez pun diperpanjang hingga musim 2004. Di bawah arahan Paez, Maung Bandung bisa bersaing kembali di papan atas. Pada era itu, Persib diperkuat pemain asing Alejandro Tobar, Claudio Lizama, Julio Lopez, Angelo Andres Espinoza, dan Adrian Colombo.

Persib juga merekrut dua mantan pemain Timnas Indonesia, Alexander Pulalo dan Imran Nahumaruri.

Selain itu, Persib memulangkan sejumlah ikon yang hengkang pada LI IX/2003, yakni Suwita Pata yang sebelumnya memperkuat PSS Sleman, Yaris Riyadi dari Pelita KS, dan kiper Cecep Supriatna dari Persijatim Solo FC.

Pemain binaan Persib lainnya yang berhasil dipulangkan adalah Usep Munandar, Deden Hermawan dari Barito Putra, Erik Setiawan dari Persebaya Surabaya, dan Andi Supendi dari Persija Jakarta.

Dengan deretan pemain tersebut, Persib Bandung bangkit. Meski tidak terlalu fantastis, Persib bisa bersaing di papan atas.

Video

2 dari 3 halaman

Kembali Goyah

Sayangnya, pasukan Maung Bandung kembali goyah setelah pelatih kiper Adam Boyke dicoret manajemen. Menurut catatan dalam buku Persib Aing (2007), pelatih kiper Boyke Adam dicoret tanpa persetujuan Paez.

Perselisihan semakin meruncing setelah pengurus Persib tak pernah mengabulkan program-program Paez untuk Persib, termasuk permintaan fasilitas bagus untuk menunjang kebutuhan tim. Muncul dugaan Paez tidak akur dengan jajaran manajemen Persib.

Menjelang akhir putaran pertama, persoalan Persib bertambah lantaran mendepak Julio Lopez dan Adrian Colombo. Padahal, duet striker Persib itu pada putaran pertama sangat baik.

Colombo telah mengoleksi 9 gol sedang Lopez 7 gol. Alasan Paez mencoret Colombo karena mengalami cedera, sedangkan Lopez karena persoalan pribadi.

Paez pun mendepak Andi Supendi, Dadang Sudradjat dan Angelo Andres Espinoza. Sebagai gantinya, Persib mendatangkan duet striker baru, Osvaldo Moreno (Paraguay) dan Cristian Molina (Cili), dan mantan pemaon tim nasional, Nur'alim.

Setelah itu, Paez sempat menyatakan mundur dari tim usai Persib mengalahkan Persipura Jayapura 1-0 di Stadion Siliwangi (8/8/04), karena merasa dirinya sudah tidak mendapat dukungan lagi dari pengurus Persib kala itu.

"Jawaban mereka (pengurus) selalu beres dan aman. Nyatanya selalu ada masalah. Kalau saya minta fasilitas bagus, sesungguhnya itu demi tim dan pemain. Karena para pemain yang berjuang di lapangan. Jadi harus ada servis bagus untuk para pemain," ungkap Paez dikutip dari Buku Persib Aing (2007).
3 dari 3 halaman

Mundur

Paez juga merasa keberadaannya di klub tidak disenangi.

"Entah apa salah saya sehingga keberadaan saya kurang disenangi di Persib. Padahal saya sudah memberi bukti bisa mempertahankan Persib di Divisi Utama, dan saya bisa mengantarkan Persib ke posisi papan atas," kata Paez.

Paez pun memilih mundur pada akhir musim 2004. Kepergian Paez diikuti oleh sejumlah pemain asal Chile, yakni Alejandro Tobar dan Claudio Lizama.

Bobotoh dan petinggi Persib pun menyayangkan kepergian Paez dan pemain asal Chile.

"Saya juga tidak mengerti kenapa Tobar tidak direkrut lagi oleh Persib. Bobotoh banyak yang menyayangkan kepergiannya. Tapi sudahlah, itu sudah keputusan pengurus Persib," ucap Ketua Umum Persib saat itu, Dada Rosada.

Video Populer

Foto Populer