Sukses


Kenapa Hamka Hamzah Doyan Jadi Striker pada Menit Akhir Laga? Ini Jawabannya

Bola.com, Jakarta - Seringnya, pada pengujung pertandingan, Hamka Hamzah mengalami perubahan posisi yang esktrem. Dari bek menjadi striker. Manuver ini kerap terjadi ketika tim yang dibelanya berada dalam posisi tertinggal.

Hamka Hamzah dikenal sebagai bek dengan insting menyerang yang tinggi. Ketika timnya mendapatkan sepak pojok, pemain kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini pasti selalu ikut berkerumun di kotak penalti lawan.

"Waktu di sekolah sepak bola, biasanya, anak kecil itu suka lari. Dulu, posisi saya adalah gelandang sayap. Tiga tahun saya di posisi itu. Saat saya masuk ke PSM Makassar junior, saya dipindahkan menjadi bek tengah," ujar Hamka Hamzah pada channel YouTube pribadinya.

Bakat menyerang Hamka Hamzah telah terasah sejak masih kanak-kanak. Itulah mengapa ia sering gatal untuk membantu serangan. Mantan pemain Persebaya Surabaya ini bercerita, sempat terjadi perbedaan pendapat antara Ronny Pattinasarani dan Bambang Nurdianysah di Timnas Indonesia U-20 karena kegemarannya yang menerobos ke depan.

"Kalau bakat dari kecil, tidak bisa hilang. Pengalaman tiga tahun bermain di SSB saya bawa terus. Saat latihan, kalau pemain bertahan terlalu banyak, sedangkan lini depannya kurang, saya maju ke depan," jelas Hamka Hamzah.

"Lama-lama terbiasa dan akhirnya dikuatkan lagi oleh almarhum Ronny Patti. Di Timnas Indonesia U-20, saya pernah membawa bola hingga lini depan. Tetapi dimarahi oleh Bambang Nurdiansyah," ucap Hamka Hamzah.

Video

2 dari 2 halaman

Dibela Ronny Pattinasarani

Diperingatkan oleh Banur, sapaan karib Bambang Nurdiansyah, untuk tidak membantu serangan, Hamka Hamzah malah mendapatkan pembelaan dari Ronny Patti.

Menirukan omongan Ronny Patti, seorang bek modern harus bisa membantu serangan layaknya yang diperagakan oleh Hamka Hamzah. "Jangan sampai kehilangan kebiasaan seperti ini. Pemain belakang modern seperti ini," imbuh Hamka Hamzah.

Hamka Hamzah juga beberapa kali berhasil mencetak gol melalui tandukan kepala. Postur tubuhnya yang ideal, mencapai 183 cm, membuatnya kerap memenangi duel udara.

Bek Persita Tangerang ini mengaku banyak belajar berduel udara dari Bambang Pamungkas, mantan rekan setimnya di Persija Jakarta pada 2007-2008.

"Kalau untuk melompat, saya belajar dari Bambang Pamungkas. Jadi, kalau ada pemain senior yang bagus, pemain junior harus belajar. Contoh, saya memelajari Yeyen Tumena ketika melakukan tekel. Saya mencontoh Sugiantoro soal ketenangan bermain," tuturnya.

Sumber: Youtube Hamka Hamzah

Video Populer

Foto Populer