Sukses


Adu Hebat Ferdinand Sinaga dan Zulham Zamrun, 2 Pemain yang Sukses di Persib

Bola.com, Jakarta - Persib Bandung begitu berarti bagi Ferdinand Sinaga dan Zulham Zamrun. Bersama tim berjulukan Pangeran Biru itu, keduanya merasakan era keemasan sebagai pesepakbola.

Ferdinand Sinaga meraih trofi Liga Indonesia pertamanya pada 2014 saat berseragam Persib. Penyerang berusia 31 tahun ini adalah penyerang utama Pangeran Biru dan berhasil mengemas 11 gol sepanjang kompetisi.

Di akhir musim, Ferdinand dianugerahi pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014 setelah mengantar Persib mengalahkan Persipura Jayapura 5-3 melalui adu penalti setelah bermain imbang 2-2 pada pertandingan final.

Ditarik ke belakang, Ferdinand merupakan jaminan mutu untuk urusan mencetak gol dalam setiap tim yang dibelanya. Contoh, ketika ia membela Persiwa Wamena dan Semen Padang pada 2010-2011 dan 2011-2012.

Striker kelahiran Bengkulu ini berhasil membukukan 16 gol dalam dua musim. Saat pindah ke Persisam Putra Samarinda, yang kini bernama Bali United pada setahun berikutnya, ia mencatatkan sepuluh gol.

Begitu pula saat di Persib ketika ia menorehkan sepuluh gol dan 12 gol untuk PSM Makassar pada 2017. Jumlah tersebut tentu tidak termasuk kompetisi 2015 yang dibatalkan dan 2016 kala kompetisi digantikan kejuaraan bertajuk Indonesia Soccer Championship (ISC) A.

Dua musim terakhir, Ferdinand Sinaga masih bisa berkontribusi walaupun perannya berganti dari starter menjadi supersub. Pemain yang semasa mudanya dikenal temperamental ini menyumbang 19 gol.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 3 halaman

Juara Bareng di PSM

Jika Ferdinand Sinaga berhasil bersama Persib pada 2015, Zulham Zamrun datang sebagai suksesornya setahun berselang.

Bergabung dari Persipura Jayapura setelah kompetisi 2015 dihentikan, Zulham membawa Persib menjuarai turnamen pramusim paling bergengsi, Piala Presiden 2015. Winger berusia 32 tahun ini juga keluar sebagai pemain tersubur dengan enam gol dan menjadi pemain terbaik turnamen.

Karena posisinya bukan penyerang murni, torehan gol Zulham tidak terlalu banyak. Namun, ia masih mampu produktif sebagai winger.

Ketika memperkuat Persela Lamongan pada 2010-2011, dan Mitra Kukar pada 2011-2014, Zulham mengoleksi 30 gol dalam empat musim.

Zulham sempat menjadi rekan setim Ferdinand dalam kurun waktu yang lumayan lama ketika keduanya berseragam PSM. Sejak pertengahan 2017 sampai akhir 2019, keduanya bahu-membahu berjuang mengharumkan panji-panji tim berjulukan Pasukan Ramang itu.

Kombinasi Zulham dengan Ferdinand berbuah satu gelar Piala Indonesia 2018-2019 bagi PSM. Yang mengesankan, saudara kembar dari Zulvin Zamrun ini juga dianugerahi sepatu emas alias pencetak gol terbanyak dengan 10 gol bersama Amido Balde dan pemain terbaik turnamen.

3 dari 3 halaman

Bukan Andalan di Timnas Indonesia

Ferdinand dan Zulham adalah pemain seangkatan. Namun, keduanya punya kisah yang berbeda di Timnas Indonesia.

Nama Ferdinand lebih beken di Timnas Indonesia kelompok usia U-23 saat tampil di SEA Games 2011 dan Asian Games 2014. Adapun, Zulham lebih mentereng di timnas senior, terutama di Piala AFF 2016.

Ferdinand berhasil menjadi top scorer Asian Games 2014 walaupun laju Timnas Indonesia U-23 terhenti di babak 16 besar. Penyerang kelahiran Bengkulu ini membukukan enam gol, unggul satu gol dari empat pemain yang ada di belakangnya.

Sementara itu, Zulham menjadi andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Saat itu, ia dipercaya untuk mengenakan nomor keramat sepuluh. Ferdinand juga dipanggil ketika itu namun bukan berstatus pemain inti.

Karier Ferdinand di Timnas Indonesia masih lebih awet dibandingkan Zulham. Teraktual, ia masih dipanggil untuk bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia pada tahun lalu saat masih ditangani oleh Simon McMenemy.

Adapun, Piala AFF 2016 menjadi aksi terakhir Zulham bersama Timnas Indonesia. Hingga empat tahun berselang, pemain yang meniru Cristiano Ronaldo dalam berselebrasi ini tidak kunjung kembali mendapatkan kesempatan.

Video Populer

Foto Populer