Sukses


Gaya Nyeleneh Fritz Korbach, Pelatih PSM yang Gemar Ganti Pakaian di Lapangan

Bola.com, Makassar - PSM Makassar pernah memakai jasa Fritz Korbach, pelatih yang malang melintang menangani berbagai klub di Liga Belanda. Korbach dikontrak manajemen Juku Eja yang saat itu dikendalikan Erwin Aksa untuk bersaing di Liga Indonesia 2005.

Targetnya jelas, mantan pelatih FC Twente diwajibkan membawa PSM juara setelah dua musim sebelumnya hanya bertengger di peringkat dua secara beruntun.

Korbach menggantikan peran Miroslav Janu yang memutuskan pulang ke negaranya, Republik Ceko untuk menjadi asisten pelatih di Slavia Praha. Saat menangani PSM, Korbach didampingi Mustari Ato, Assegaf Razak dan Herman Kadiaman.

Meski hanya semusim menangani PSM dengan catatan membawa skuatnya menembus babak 8 Besar, sosok Korbach tetap dikenang. Sebagai pelatih, Korbach dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan tegas.

Tapi, di luar lapangan, ia bisa bercanda dengan siapa pun.

"Korbach adalah pelatih yang baik. Dia memiliki banyak cara untuk memotivasi pemain. Baik di latihan maupun pertandingan," ujar Syamsul Chaeruddin, mantan gelandang Juku Eja kepada Bola.com, Minggu (7/6/2020).

Kebiasan unik Korbach yang tak dilupakan Syamsul adalah kesukaan sang mentor mengisap cerutu meski sedang memberi intruksi ke pemain di lapangan dan bahkan saat berada di ruang ganti pemain.

"Awalnya memang kesannya sedikit aneh. Tapi, akhirnya kami terbiasa juga. Apalagi coach juga sangat dekat dengan pemain," ungkap Syamsul.

Tak hanya itu, Korbach juga dikenal sebagai sosok yang cuek dan spontan. Setiap PSM memulai latihan di Lapangan Karebosi, Korbach dengan cuek menukar pakaian rapinya dengan seragam latihan di ruang terbuka.

"Kami kadang risih juga melihat coach, maaf, berganti pakaian dengan setengah telanjang. Tapi, dia santai saja."

Video

2 dari 4 halaman

Terbuka

Meski datang ke PSM dengan status pelatih senior di Belanda, Korbach dikenal sebagai pelatih yang terbuka dengan para stafnya. Seperti diungkap Herman Kadiaman.

"Sebelum memulai latihan, dia melakukan briefing dengan pelatih dan pemain terkait program latihan hari itu. Setelah itu, dia duduk dengan di atas bola di pinggir lapangan. Mengawasi latihan sambil menikmati cerutunya," kata Herman.

Kebiasaan Korbach saat timnya bertanding juga diungkap Herman. Setelah memberi intruksi di kamar ganti, Korbach segera bergegas keluar ruangan dan diikuti seluruh anggota tim.

"Dia harus berjalan paling depan dan meneriakkan yel-yel untuk memicu motivasi pemain," kenang Herman.

Menurut Herman, bersama Korbach, PSM pantas disebut kandidat juara musim itu.

"Sayang di 8 Besar, perjalanan PSM terganggu dengan keputusan mundur Persebaya," terang Herman.

Pada babak 8 Besar, PSM berada satu grup dengan Persija Jakarta, Persebaya Surabaya dan PSIS Semarang. Hanya juara grup yang lolos ke final.

Persija mewakili grup berhadapan dengan Persipura Jayapura. Trofi juara akhirnya digenggam Persipura yang mengalahkan Persija 3-2 di final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, 25 September 2005.

 

3 dari 4 halaman

Menyapa Suporter Sambil Mengisap Cerutu

Tak hanya dekat dengan pemain dan para stafnya, Korbach juga dikenal akrab dengan suporter. Saat menjamu lawan di Stadion Andi Mattalatta Matttoangin, Korbach dengan cerutunya yang selalu menempel di jarinya selalu menyempatkan waktu menyapa suporter sebelum dan sesudah pertandingan.

"Kami pun menikmati kebiasaan coach Korbach itu. Apalagi saat itu, PSM selalu menyapu bersih setiap partai kandang dengan kemenangan," tutur Andi Coklat, pentolan suporter PSM.

Sejatinya, kebiasaan Korbach ini sudah dilakukannya sejak menangani berbagai klub di Liga Belanda. Dedikasi dan totalitas Korbach dalam menangani tim mendapat pengakuan dan respek tinggi.

Seperti yang dilakukan oleh manajemen Twente saat menjamu Benfica pada play-off Liga Champions. Klub Belanda itu menggelar hening cipta sebelum kick-off sebagai penghormatan kepada Korbach yang mengembuskan napas terakhirnya pada 14 Agustus 2011 karena kanker.P

Pelatih Twente saat itu, Co Adriaanse secara khusus menjelaskan ke pemainnya tentang sosok Korbach.

"Saya bilang ke pemain, Fritz Korbach termasuk pelatih terbaik di Liga Belanda dalam tiga puluh tahun terakhir. Termasuk saat menangani Twente," kata Adriaanse.

4 dari 4 halaman

Daftar Pemain PSM Era Fritz Korbach

Kiper:Hengky Oba, Samsidar, Rolly Yasin

Belakang:, Abanda Herman, Fernando Stagnari, Washiyatul Akmal, Uci Sanusi, M. Darwis, Yudo Prasetyo, Andriansyah, Ritham Madubun

Tengah: Andrian Mardiansyah, Ponaryo Astaman, Syamsul Haeruddin, Ronald Fagundez, Irsyad Aras, Edy Musriza, Khair Rifo

Depan: Amir Yusuf Pohan, Osvaldo Moreno, Junior Lima, Amiruddin, Ahmad Junaidi

 

Video Populer

Foto Populer