Bola.com, Jakarta - Indra Sjafri memberikan petuah terhadap pemain muda di Asia, terutama Indonesia, yang ingin meniti karier di Eropa. Katanya, jangan sampai salah memilih klub agar agar mendapatkan kesempatan bermain yang lebih besar.
Menurut Indra Sjafri, sebelum memutuskan berkarier di benua biru, para pemain harus mempertimbangkan banyak faktor. Satu di antaranya adalah menghitung peluang bertanding.
Baca Juga
Mantap! Nathan Tjoe-A-On Dapat Restu Klub untuk Kembali Bela Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Tembus Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Baru di Asia
Daftar Pemain Berlabel Polisi yang Bisa Ditarik Bhayangkara FC ke Liga 2 demi Promosi ke Liga 1, Termasuk dari Timnas Indonesia
Advertisement
"Yang harus dihitung oleh pemain kalau bermain di Eropa, jam terbang harus menjadi pertimbangan. Menit bermain itu sangat menentukan. Itu sangat penting," kata Indra Sjafri dalam wawancaranya dengan Hanif & Rendy Show di YouTube.
Indra Sjafri mengimbau para pemain muda untuk lebih mementingkan menit bermain dibandingkan bergabung dengan klub besar. Seperti di Barcelona, jangan harap bisa bermain dan mendapatkan jam terbang.
"Oleh sebab itu, pemilihan klub juga harus lebih hati-hati. Jangan misalnya pemain dari Asia mau bermain di Barcelona, sampai kiamat pun tidak akan bermain dia," jelasnya.
Video
Memilih Tim untuk Berkembang
Indra Sjafri menambahkan, lebih baik mencari klub yang memberikan garansi menit bermain. Tak melulu harus menjadi starter, dengan bermain sebagai pemain pengganti pun tergolong lumayan.
"Jadi, carilah tim-tim yang benar, minimal dalam proses awal bisa bermain 30-40 menit, tapi proses tetap berlanjut," ucap Indra Sjafri.
Advertisement
"Suporter dan penonton juga jangan berharap banyak, jangan menginginkan pemain Indonesia, begitu masuk ke tim senior di Eropa, langsung bisa menjadi pemain inti," terangnya.
Saat ini, Indonesia mewakili dua pemainnya di Eropa. Ada Egy Maulana Vikri yang bermain di Lechia Gdansk, Polandia, dan Witan Sulaeman di FK Radnik Surdulica, Serbia.
Namun, proses Egy menuju pemain utama seakan mandek. Dalam dua musim, gelandang berusia 19 tahun itu baru mencatatkan tiga laga bersama tim utama dengan total 56 menit bermain.
Sementara itu, Witan baru saja melakoni dua pertandingan berturut-turut bersama Radnik pada musim pertamanya di Serbia. Potensi pemain berusia 18 tahun ini menjadi pemain utama di Eropa lebih besar dibandingkan dengan Egy karena persaingan di Serbia tidak terlalu berat.
Advertisement