Bola.com, Jakarta - Persib Bandung dan Persebaya Surabaya adalah dua di antara klub yang memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia sejak era Perserikatan.
Pada era Perserikatan, Persib lima kali meraih gelar juara dan tujuh kali menjadi runner-up. Sedangkan Persebaya lebih mentereng dengan delapan kali meraih gelar juara.
Baca Juga
Jumpa Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 Dianggap Punya Keuntungan karena Sosok STY
Kaget Lihat Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia, Suporter Korsel Puji STY: Hwang Sun-hong Football, Rasanya Seperti Klinsmann!
Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia U-23 Berpeluang Kalahkan Korea Selatan, tapi Ada Satu PR yang Harus Dibenahi
Advertisement
Duel kedua tim selalu menarik dan diwarnai dengan rivalitas tim. Satu di antaranya ialah final Kompetisi Perserikatan atau Kejuaraan PSSI 1989-1990 yang digelar di Stadion Utama Senayan, Jakarta, 11 Maret 1990.
Dalam duel tersebut, Persib menang dengan skor 2-0. Persebaya langsung hancur pada menit awal ketika Subangkit mencetak gol bunuh diri. Namun, pertandingan berjalan alot. Tak ada lagi gol yang tercipta pada babak pertama.
Persib menambah skor pada awal babak kedua melalui aksi Dede Rosadi. Gol tersebut menjadi yang terakhir dalam laga itu. Persib pun ditahbiskan menjadi juara. Puluhan bobotoh yang memadati Senayan langsung bersorak.
Satu di antara pemain Persib kala itu, Asep Sumantri, menceritakan pengalamannya.
"Usia saya saat itu 19 tahun. Pertama ikut ajang resmi kompetisi dan juara. Sampai saat ini tak terlupakan. Saat itu, meskipun saya tidak terlalu terkenal seperti pemain senior lainnya, Alhamdulillah gelar juara itu awal sangat bagus buat saya dalam sepak bola," kata Asep, dikutip dari situs resmi Persib, Minggu (29/6/2020).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sukses Seperti Djanur
Setelah juara pada edisi tersebut, Asep kembali mengangkat trofi pada edisi Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia I/1994-1995. Ia juga menjadi asisten pelatih ketika Persib meraih juara ISL 2014.
Pada pertandingan final Perserikatan 1989-1990, Persib ditangani pelatih Ade Dana. Ia menutunkan 11 pemain terbaik, yakni Samai Setiadi (kiper), Dede Iskandar, Ade Mulyono, Robby Darwis, Adeng Hudaya (belakang), Asep Sumantri, Nyangnyang, Yusuf Bachtiar (tengah), Sutiono Lamso, Adjat Sudradjat, dan Djadjang Nurdjaman (depan).
Advertisement
Sumber: Persib.co.id
Advertisement