Bola.com, Banjarmasin - CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman tak setuju kompetisi musim 2020 dilanjutkan. Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan SK terkait kelanjutan kompetisi sepakbola Indonesia di semua strata pada Oktober mendatang.
"Kami tak setuju kompetisi dilanjutkan lagi. Alasan kami karena pandemi COVID-19 di Indonesia belum hilang. Bahkan di beberapa daerah grafiknya cenderung naik. Jadi, lebih baik kompetisi dimulai ketika pandemi ini benar-benar sirna dari Indonesia," kata Hasnuryadi Sulaiman.
Baca Juga
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero untuk Timnas Indonesia, tapi Enggan Memaksa
Ernando Ari Jadi Dewa Penyelamat Timnas Indonesia U-23 saat Kalahkan Australia, Netizen: Saatnya Jadi Pemain Abroad!
Parade Laga Kontroversial dalam Sejarah Liga Indonesia: Insiden Sepak Bola Gajah Persebaya Kalah 0-12 dari Persipura
Advertisement
Dalam SK tersebut PSSI menjamin kelangsungan kompetisi dengan melakukan protokol kesehatan ketat terhadap pihak-pihak yang terlibat di sebuah pertandingan. Bahkan PSSI bersedia membiayai tes medis sesuai protokol.
"Corona ini virus yang tak tampak mata. Jadi siapapun sewaktu-waktu bisa terpapar. Ide PSSI melakukan protokol ketat bagus. Tapi sepak bola ini olahraga yang di dalamnya ada kontak badan antarpemain. Padahal protokol yang ada kita diimbau mengurangi kontak badan," tuturnya.
Anggota DPR RI Partai Golkar asal Kalsel ini menilai atmosfer dan mutu pertandingan akan menurun. Setiap pemain pasti sadar untuk tidak adu badan saat berebut bola di permainan.
"Pertandingan kurang seru, kalau pemain setengah hati di lapangan. Padahal ruh sepak bola ketika terjadi perebutan bola antarpemain," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pengalaman
Putra pendiri Barito Putera mendiang HA Sulaiman HB juga berkaca dari kasus Corona yang sempat dialami asisten pelatih Yunan Helmi beberapa bulan lalu.
"Kami sangat merasakan bagaimana penderitaan Yunan Helmi ketika sakit kemarin. Bahkan kami harus memeriksa semua anggota tim untuk memastikan bahwa mereka tak tertular akibat kontak dengan Yunan Helmi. Jadi pengalaman Yunan Helmi, kami jadikan pelajaran sangat berharga. Betapa bahayanya Corona ini," jelasnya.
Advertisement