Sukses


5 Pelatih dengan Kisah Kelam di Indonesia: Dipecat karena Tim Bapuk hingga Desakan Suporter

Bola.com, Jakarta - Kompetisi sepak bola di Indonesia bisa disebut sebagai yang paling kejam di dunia. Penilaian itu diambil setelah melihat tingginya angka pemecatan pelatih.

Melihat pelatih yang memiliki karier panjang di Indonesia adalah sesuatu yang langka. Hal itu terjadi karena jarang ada klub yang mau mempertahankan pelatih lebih dari dua musim.

Klub Indonesia selalu mengacu pada hasil yang diraih timnya dalam semusim untuk mengukur kinerja pelatih. Bukan pada proses yang terjadi dalam timnya.

Selain itu, klub Indonesia selalu memberikan target yang tak masuk akal buat para pemain. Misalnya harus mampu memberikan gelar pada musim pertama atau minimal finis di papan atas.

Belum lagi suporter klub sepak bola di Indonesia yang tak pernah sabar pada proses. Jika klub idolanya meraih hasil buruk dalam tiga laga beruntun, maka suporter menjadi sosok yang paling nyaring dalam menyuarakan pemecatan.

Tekanan dari suporter itulah yang menjadi dasar manajemen klub akhirnya memecat pelatih. Hal inilah yang membuat jarang ada pelatih punya karier awet pada satu klub.

Bola.com mencatat ada sejumlah kisah kelam yang dialami pelatih-pelatih di Indonesia. Mulai dari menerima pemecatan karena rentetan hasil buruk, hingga diberhentikan setelah bersitengang dengan suporter. Siapa saja?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Iwan Setiawan

Iwan Setiawan harus kehilangan jabatannya di Persebaya Surabaya setelah bersiteru dengan suporter klub Indonesia pada 2017. Bonek, suporter Persebaya, bahkan melakukan unjuk rasa agar manajemen klub memecat Iwan Setiawan.

Penyebab ketidakharmonisan antara Iwan Setiawan dengan Bonek terjadi setelah mengacungkan jari tengah ke suporter. Hal itu dilakukan Iwan karena tidak tahan terus dihujat oleh suporter dan sontak keributan pun tidak terhindarkan.

Wakil Direktur Operasional Persebaya, Chairul Basalama, meminta maaf di depan ratusan Bonek yang berkumpul. Walhasil, Iwan Setiawan akhirnya dipecat setelah dua laga memimpin Persebaya di Liga 2 2017.

Setelah dipecat Persebaya, Iwan Setiawan sempat menukangi Borneo FC pada Liga 1 2018. Namun, lagi-lagi Iwan Setiawan berulah dan terlibat konflik dengan suporter. Pemecatan tak terelakkan. Iwan Setiawan dipecat setelah memimpin satu pertandingan di Borneo FC.

3 dari 6 halaman

Dejan Antonic

Karier Dejan Antonic bersama Persib Bandung tak berlangsung awet. Dejan ditunjuk sebagai pelatih Persib pada 20 Januari 2016, namun memutuskan mundur pada 11 Juni 2016.

Dejan Antonic memilih meletakkan jabatannya karena Persib meraih hasil minor di Indonesia Soccer Championship A. Perib ketika itu gagal meraih kemenangan dalam enam laga awal yang dimainkan.

Selain itu, mundurnya Dejan juga dilatarbelakangi adanya desakan suporter. Ketika itu, mendapat umpatan dari bobotoh baik secara langsung maupun lewat media sosial setelah kalah 1-4 dai Bhayangkara FC.

Setelah mengundurkan diri, Dejan sempat berkarier di luar negeri. Pada 2018, Dejan kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Borneo FC.

Dejan juga sempat menjadi pelatih Madura United pada 2019. Dejan saat ini melatih PSS Sleman di Shopee Liga 1 2020.

4 dari 6 halaman

Luciano Leandro

Luciano Leandro mengalami kisah miris dalam melatih ketika menukangi Persipura Jayapura di Liga 1 2019. Pelatih asal Brasil itu harus menemui akhir karier sebagai pelatih setelah Persipura meraih hasil buruk.

Luciano Leandro dipecat pada 30 Juni 2019 usai memimpin enam pertandingan. Ketika itu, Persipura terdampar di peringkat ke-15 karena gagal meraih kemenangan dalam lima kemenangan.

"Kami sudah bertemu dan berbicara dan Coach Luciano juga sangat mengerti dan memahami keadaan yang kami alami, beliau paham bahwa hasil pertandingan belum memuaskan, walaupun ada perbaikan dan perkembangan," kata Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano ketika itu.

Pemecatan dari Persipura semakin mempertegas reputasi Luciano Leandro yang tak pernah sukses sebagai pelatih saat berkarier di Indonesia. Sebelumnya pelatih asal Brasil itu juga didepak PSM Makassar pada musim 2016.

5 dari 6 halaman

Aji Santoso

Kisah miris yang dialami Aji Santoso terjadi pada Liga 1 2019. Ketika itu, Aji Santoso bertugas sebagai pelatih Persela Lamongan.

Namun, rangkaian hasil minor yang dialami Persela pada awal musim membuat Aji tertekan. Pada 30 Juni 2019 atau setelah memimpin enam laga Persela, Aji mengumumkan pengunduran diri sebagai pelatih.

Keputusan itu diambil Aji karena merasa bertanggungjawab atas penampilan Persela. Ketika itu, Aji melepas Persela yang terdampar di posisi ke-17.

"Mengapa Saya mengambil langkah ini pada pertandingan yang kelima? Menurut saya ini yang cukup tepat karena selama lima pertandingan yang sudah dilakoni Persela, belum ada kemenangan yang kami raih," kata Aji ketika itu.

Setelah itu, Aji Santoso cukup lama menganggur. Pada 31 Oktober atau setelah empat bulan menganggur, Aji Santoso akhirnya kembali melatih di Persebaya Surabaya sampai saat ini.

6 dari 6 halaman

Djadjang Nurdjaman

Kisah miris dialami Djadjang Nurdjaman ketika menukangi Persebaya Surabaya pada Liga 1 2019. Pelatih asal Jawa Barat itu dipecat pada 10 Agutus 2019 atau setelah 13 pertandingan.

Padahal, ketika itu Persebaya masih berada di peringkat ketujuh klasemen sementara Liga 1. Namun, pria yang akrab disapa Djanur itu harus menerima kenyataan pahit berupa pemecatan setelah Persebaya diimbang Madura United dengan skor 2-2.

Mirisnya, pemecatan itu dilakukan ketika Djanur baru turun dari bus usai pertandingan. Ada desakan dari suporter Persebaya terkait pemecatan Djanur saat mengadang rombongan bus pemain.

"Saya turun dari bus langsung disampaikan oleh manajer (bahwa diberhentikan dari Persebaya,” kata Djanur.

Namun, Djanur tak membutuhkan waktu lama dalam menganggur. Setelah 11 hari dipecat, Djanur langsung menerima pinangan dari Barito Putera dan sampai saat ini masih melatih di sana.

Video Populer

Foto Populer