Sukses


Aji Santoso Ungkap Kunci Sukses Timnas Indonesia Meraih Medali Emas SEA Games 1991

Bola.com, Makassar - Mantan pemain Timnas Indonesia yang kini menjadi pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, masuk dalam daftar pemain yang sukses mempersembahkan medali emas buat Indonesia pada cabang sepak bola SEA Games 1991 di Filipina. Menurut Aji, kunci sukses Indonesia yang ditangani pelatih asal Rusia, Anatoli Polisin, adalah kekuatan mental dan fisik. Ia merujuk perjalanan timnas dari penyisihan grup sampai ke partai puncak.

Pada penyisihan Grup A, Timnas Indonesia melibas tiga negaranya lainnya. Masing-masing mengalahkan Malaysia 2-0, Vietnam 1-0, dan terakhir menekuk tuan rumah Filipina 2-1. Pada babak gugur, empat tim yang lolos sudah memiliki gambaran kelemahan dan kekuatan lawan masing-masing.

"Pada momen inilah kekuatan mental dan fisik sangat menopang penampilan tim. Terbukti kami bisa mengalahkan Singapura di semifinal dan Thailand pada laga puncak, semuanya lewat adu penalti," ujar Aji Santoso dalam channel youtube Official Persebaya.

Sebelum ke Filipina, mental dan fisik pemain Timnas Indonesia memang digembleng ala militer oleh Polosin. Satu sesi latihannya adalah menempa fisik dan stamina dengan berlari naik turun gunung di kawasan Cimahi, Jawa Barat.

"Kadar latihannya sama dengan tentara yang akan mendapatkan baret Kopassus dan Polisi Militer," kenang Aji.

Ketika di lapangan, saat latihan, Timnas Indonesia lebih banyak berlatih shadow football. Setiap latihan selalu ada program berlari selama 15 menit dengan kecepatan tinggi.

"Polosin mengatakan kepada pemain, tujuan semua latihan itu agar pemain tetap tampil konsisten selama 90 menit dalam setiap partai. Tapi, bagi saya dan pemain lain, itu juga latihan pembentukan mental. Semuanya terbukti di Filipina. Indonesia yang tidak diunggulkan bisa mengalahkan Thailand," kisahnya.

Meski metode Polosin terbukti sukses mempersembahkan emas SEA Games, Aji mengaku tak pernah mengadopsinya saat menjadi pelatih.

"Metode kepelatihan dan sepak bola itu selalu berkembang. Mungkin saat itu cocok. Tapi, sekarang kondisinya sudah sangat berbeda," kata Aji.

Namun, Aji Santoso menegaskan pembentukan mental pemain dan tim tetap dibutuhkan. Hanya, penerapannya tentu disesuaikan dengan kondisi.

 

Video

2 dari 2 halaman

Mengidolakan Fabio Capello

Pada kesempatan itu, Aji Santoso juga mengungkap proses awal dirinya menjadi pelatih. Menurut Aji, saat berstatus pemain, ia memang sudah berencana menjadi pelatih usai gantung sepatu. Itulah mengapa, ia selalu menyempatkan diri mengikuti pertemuan yang digelar oleh pelatih.

"Saya juga belajar bagaimana menjalin komunikasi dengan baik dengan seluruh elemen tim," kata Aji.

Aji juga menyebut sosok Fabio Capello sebagai pelatih idola dan panutannya. Menurutnya, Capello adalah pelatih yang disiplin, tapi dekat pemainnya. "Ia juga pernah meraih sukses baik sebagai pemain dan pelatih."

Terkait persiapan Persebaya mengahadapi lanjutan kompetisi, Aji mengaku sudah menghubungi manajemen dan pelatih.

"Kepada manajemen, saya minta tim sudah melakukan persiapan dua bulan sebelum kick-off. Sementara pemain, saya meminta kondisi mereka saat latihan perdana minimal 60 persen. Tapi, itu semua dengan catatan andai Persebaya ikut lanjutan kompetisi," tegas Aji.

Seperti diketahui, Persebaya termasuk klub yang menolak melanjutkan kompetisi dengan alasan belum melandainya wabah COVID-19.

"Secara pribadi, saya juga takut karena yang kita hadapi saat ini tidak kelihatan,"pungkas Aji.

Video Populer

Foto Populer