Bola.com, Malang - Arema FC menjalankan rapid test gelombang pertama di kantor manajemen klub yang terletak di Jalan Mayjen Pandjaitan, Kota Malang, Jumat (17/7/2020) siang WIB. 50 nama bergantian masuk ke ruang pertemuan yang disulap menjadi tempat menggelar rapid test. Satgas COVID-19 Nahdatul Ulama (NU) Kota Malang yang melakukan tes kepada pemain, pelatih, ofisial, hingga karyawan Arema FC.
Namun, pelatih dan pemain Arema FC mendapatkan giliran terlebih dulu. Staf pelatih seperti Marcos Gonzales, Felipe Americo, Kuncoro, dan Singgih Pitono terlihat datang paling awal.
Baca Juga
Fakta Real Madrid, Chelsea dan MU Saling Sikut demi Pemain Berusia 18 Tahun, Seistimewa Apa Dia dan Emang Enggak Ada yang Lain ?
Tak Pernah Terucap dari Mulut Pelatih Timnas Inggris, Kini Kalimat Khusus Tertuju ke Arah Jagoan Muda Manchester United
3 Fakta Laga Persik Vs Persikabo 1973 di BRI Liga 1: Drama Pentagol Yang Mengantar Laskar Padjajaran Degradasi di BRI Liga 1 2023/2024
Advertisement
Setelah itu para pemain bergantian hadir, seperti Kartika Ajie, Andriyas Francisco, Bagas Adi Nugroho, Vikrian Akbar, Syaiful Indra Cahya, Ahmad Alfarizi, Jayus Hariono, Dendi Santoso, Dedik Setiawan, dan lainnya.
Yang unik, ternyata mayoritas pemain Arema menjalani tes tersebut dengan rasa tegang. Terlihat dari wajah mereka saat masuk ruangan tes. Ketika pengambilan darah, ekspresi mereka terlihat sangat tegang.
Satu yang paling tegang adalah striker Dedik Setiawan. Tim medis sampai harus memindahkan jarum suntik dari tangan kanan ke tangan kiri untuk mengambil sampel darah.
Meski sudah menggunakan masker, keriput di sekitar mata dan dahi tampak jelas ketika dia menahan sakit jarum suntik. “Biasanya tidak sakit, tapi ini tadi sakit,” kata Dedik.
Padahal pemain asal Kabupaten Malang itu pernah menjalani operasi lutut pertengahan tahun lalu. Tapi dia terlihat lebih ketakutan kali ini.
Sedangkan pemain Arema FC lain, Dendi Santoso juga mengaku tegang saat diambil darahnya. “Saya deg-degan ini,” katanya sebelum tim medis menancapkan jarumnya ke tangan kanan.
Video
Ketegangan yang Wajar
Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro, mengaku wajar jika semua tegang menjalani tes ini, karena virus corona bisa menjangkiti siapapun.
“Rasa tegang itu wajar. Terpenting semoga nanti hasilnya semua baik-baik saja. Kalau ada yang reaktif juga harus karantina dulu sampai dipastikan tes selanjutnya,” kata Kuncoro.
Advertisement
Saat ini, pemain Arema mulai sering latihan di lapangan, tapi di tempat yang berbeda. Dengan begitu, mereka berpotensi bertemu dengan banyak orang. Jika tidak menjaga protokol kesehatan, mereka punya risiko tinggi juga untuk terkena virus corona.
Advertisement